Pontianak (Antara Kalbar) - Gema takbir berkumandang menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriyah di hari kemenangan umat Islam setelah sebulan penuh melaksanakan puasa Ramadhan. Sekitar ribuan jamaah shalat Id memenuhi ruas Jalan Rahadi Usman untuk melaksanakan shalat berjamaah, Kamis (8/8) bersama Wali Kota Pontianak.

Wali Kota Pontianak, Sutarmidji turut memimpin mengumandangkan takbir sebelum dimulainya pelaksanaan Shalat Ied. Kendati cuaca sempat mendung beberapa saat, beruntung tidak turun hujan sehingga shalat Id berjalan lancar.

Dalam kesempatan itu, Sutarmidji mengajak seluruh jamaah supaya menjadikan momentum Idul Fitri ini untuk mengevaluasi dan intropeksi diri agar bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi di masa-masa yang akan datang. “Mudah-mudahan semua ibadah kita selama bulan suci Ramadan 1434 Hijriyah mendapat pahala dari Allah, SWT dan menjadi bekal kita dalam menghadapi kehidupan yang hakiki kelak,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat bertekad untuk menjaga bersama supaya iklim kondusif di Kota Pontianak tetap terjalin. “Semoga apa yang telah kita capai kali ini bisa ditingkatkan di masa yang akan datang,” tutur Midji.

Atas nama Pemerintah Kota Pontianak, Wali Kota menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh masyarakat apabila ada pelayanan dari jajarannya yang kurang menyamankan. “Anggap itu sebagai suatu proses kita menuju kepada hal yang lebih baik lagi,” pungkasnya.

Sementara itu, khatib shalat Id,ustadz H Miftahul Ulum dalam khutbahnya mengajak jamaah untuk menyantuni kaum dhuafa karena dengan demikian dapat menyelamatkan diri dari siksaan api neraka. “Kaum dhuafa itu tidak hanya terbatas pada orang miskin saja tetapi bisa juga panti asuhan, pondok pesantren, membangun masjid, anak yang putus sekolah dan lainnya,” jelasnya.

Selain mengajak jamaah untuk menyantuni kaum dhuafa, khatib juga mengajak umat Islam untuk bersama-sama membersihkan hati, hilangkan rasa benci, dengki dan menggantinya dengan mahabbah dan marhamah serta kasih sayang dengan hati terbuka, wajah yang jernih dan tangan yang diulurkan serta saling bermaaf-maafan. “Kita buka lembaran baru yang putih bersih, kita tutup halaman lama yang mungkin banyak kotoran dan noda,” tutupnya.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013