Muara Teweh (Antara Kalbar) - Debit air Sungai Barito di wilayah Kabupaten Barito Utara, dan Murung Raya, Kalimantan Tengah, yang selama dua pekan terakhir mengalami surut kini mulai pasang sehingga sudah bisa dilayari kapal bertonase besar.

"Sejak Senin siang ini, sejumlah kapal dan tongkang bermuatan ribuan ton batu bara serta kosong mulai berlayar ke hilir atau selatan serta ke hulu," kata Petugas Teknis Lalu Lintas Sungai Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Barito Utara (Barut), Rizalfi di Muara Teweh, Senin.

Naiknya debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito sepanjang 900 kilometer yang bermuara di Kalimantan Selatan itu karena hujan mulai turun sejak beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Barito Utara maupun Kabupaten Murung Raya yang terletak di wilayah hulu atau utara.

Puluhan kapal tarik (tug boat) dan tongkang kosong milik perusahaan batu bara yang sempat tertahan dan kandas di pinggiran Sungai Barito kawasan Bukau Kecamatan Teweh Tengah dan tempat lainnya kini sebagian mulai berlayar ke hulu.

"Ketinggian debit air yang sebelumnya surut sekarang naik, dan dapat dilayari tongkang berkapasitas di atas 3.000 ton. Beberapa hari sebelumnya debit air ," kata Rizalfi.

Menurut dia, tongkang yang berlayar mengangkut batu bara belum banyak karena saat ini masih menunggu antrean di pelabuhan khusus (stock pile) untuk memuat batu bara.

"Ribuan ton batu bara yang sempat menumpuk karena air sungai surut kini mulai terangkut," katanya.

Skala tinggi air (STA) di Muara Teweh pada Senin siang   berada diangka 10,30 meter yang menunjukkan ketinggian air lebih aman untuk transportasi sungai khususnya kapal bertonase besar.

Pewarta: Kasriadi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013