Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengatakan pihaknya akan kembali melanjutkan pembangunan kawasan waterfront di Kabupaten Sambas yang sempat terhenti akibat keterbatasan anggaran.
"Proyek ini ditargetkan rampung pada 2027 sebagai bagian dari upaya penataan kawasan strategis dan pelestarian warisan budaya lokal," kata Gubernur Kalbar Ria Norsan, di Sambas, Selasa.
Dia menyampaikan bahwa pembangunan waterfront di depan Keraton Sambas menjadi salah satu usulan prioritas yang akan dimasukkan dalam rencana pembangunan tahun 2026, seiring dengan efisiensi anggaran tahun ini.
"Kita memang tengah melakukan efisiensi. Tapi untuk pembangunan strategis seperti kawasan waterfront Sambas, tetap kita programkan. Target saya, 2027 kawasan itu selesai dan tertata rapi," tuturnya.
Ia menjelaskan proyek pembangunan waterfront tersebut sebelumnya telah dirancang, namun mengalami kendala pada tahap pertama, dan pembangunan tahap kedua sempat dimulai, namun kembali terhenti.
Saat ini, kata dia, Pemprov Kalbar tengah melakukan evaluasi dan penyusunan ulang desain agar pelaksanaan bisa lebih terstruktur.
"Waterfront ini harus dihitung kembali. Apakah kita lanjut dari tahap pertama atau langsung ke tahap kedua. Yang jelas, penataan ini menjadi perhatian kita," katanya.
Selain kawasan tepi sungai, Pemprov Kalbar bersama Pemerintah Kabupaten Sambas dan Dinas Pariwisata juga tengah menyiapkan proposal ke pemerintah pusat untuk penataan kawasan Keraton Sambas sebagai situs budaya yang layak mendapat perhatian nasional.
"Sudah ada diskusi dengan Dinas Pariwisata dan pemerintah kabupaten untuk mengajukan ke pusat. Nantinya bisa mendapat stimulan dari pemerintah pusat untuk mendukung penataan kawasan istimewa seperti keraton," kata dia.
Langkah ini menjadi bagian dari rencana jangka panjang pemerintah provinsi dalam mendorong pertumbuhan sektor pariwisata berbasis budaya dan penguatan infrastruktur pendukung kawasan heritage.