Jakarta (Antara Kalbar) - Perusahaan raksasa penyedia jaringan Cisco telah mengumumkan keputusan memecat 4.000 pekerjanya atau setara dengan 5 persen dari total tenaga kerja.
CEO Cisco John Chambers beralasan pemutusan hubungan kerja ini terpaksa dilakukan karena "pemulihan ekonomi Amerika lebih lambat dari dugaan awal dan tidak konsisten."
Pilihan untuk mengurangi tenaga kerja diambil sebagai langkah mengurangi biaya rutin, di tengah ketidakpastian permintaan atas peralatan jaringan.
Cisco adalah perusahaan terbesar pembuat perangkat teknologi jaringan, dengan pendapatan yang naik 6 persen ke 12,4 miliar dolar untuk kuarter ke-4.
Perusahaan merasa perlu melakukan restrukturisasi, bergerak menjauh dari produk-produk konsumen, demikian dikutip dari BBC.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
CEO Cisco John Chambers beralasan pemutusan hubungan kerja ini terpaksa dilakukan karena "pemulihan ekonomi Amerika lebih lambat dari dugaan awal dan tidak konsisten."
Pilihan untuk mengurangi tenaga kerja diambil sebagai langkah mengurangi biaya rutin, di tengah ketidakpastian permintaan atas peralatan jaringan.
Cisco adalah perusahaan terbesar pembuat perangkat teknologi jaringan, dengan pendapatan yang naik 6 persen ke 12,4 miliar dolar untuk kuarter ke-4.
Perusahaan merasa perlu melakukan restrukturisasi, bergerak menjauh dari produk-produk konsumen, demikian dikutip dari BBC.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013