Belitang Hilir (Antara Kalbar) - Lemot (28) seorang ibu muda asal Dusun Pinyak, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau terkena tembakan oleh Andi Mustafa, (18) yang juga warga setempat, menggunakan senapan angin, pada Rabu.

Awal kejadian Lemot sedang menoreh di kebun karet miliknya, pada sekitar pukul 8.30 WIB, tiba-tiba ditembak Andi. Lima peluru senapan angin itu bersarang di tubuh Lemot, serta ditambahi memar di kepala bagian belakang akibat dipukul Andi.

Dengan peluru yang bersarang itu Lemot masih mampu  lari pulang. Jarak tempat kejadian hingga Dusun Pinyak sekitar satu jam jikaberjalan kaki.

Mendapati kondisi Lemot yang terluka, sontak membuat keluarga dan warga sekitar berbondong membawanya ke Puskesmas Sungai Ayak untuk mendapatkan pertolongan pertama. Sebagian warga lainnya melaporkan kejadian penembakan itu ke aparat Polsek Belitang Hilir.

"Saya sedang noreh, dia (Andi) juga sedang noreh yang tak jauh dari kebun kami. Saat lewat, dia bilang mau nembak burung. Saya tak nyangka, tak taunya dia malah nembak saya," cerita Lemot kala ditemui di ruang gawat darurat Puskesmas Sungai Ayak.

Usai mendapatkan laporan warga, aparat Polisi kemudian meluncur ke Dusun Pinyak menggunakan speed boat milik warga. Saat petugas mendatangi rumah pelaku, suasanya sepi.

Saat  wakil sementara Kapolsek Belitang Hilir Ipda Sabar Simanjuntak dan aparatnya mengetuk pintu rumah, yang membukakan ternyata Andi sendiri. Dari rumah tersangka, polisi mengamankan sepucuk senapan angin milik Andi yang digunakan untuk menembak Lemot. Tidak lama kemudian Andi disuruh mengemas pakaian, dan dibawa ke Mapolsek Belitang Hilir.

Lemot menceritakan, saat tembakan pertama mengenai dadanya, dirinya sempat berteriak," aku bah su ikau (Saya Bibi kamu)!" Dan Andi pun menjawab," Iya, saya tahu." Memang Ibu Andi adalah sepupu Lemot.

Tetapi tetap saja Andi menembaknya lagi. Bahkan Andi juga sempat memukul Lemot dengan gagang senapannya. "Saya nyaris tak sadar, tapi saya berusaha lari pulang, saya terus dikejarnya dan dia nembak lagi, ada lima tembakan, mengenai dada, bahu, lengan kiri, perut dan di bagian belakang saya. Saya lari ditembak lagi dari belakang. Selain itu kepala saya tiga kali dipukul gunakan gagang senapan," ungkap Lemot.

Setelah diupayakan pertolongan awal di Puskesmas, ternyata peluru yang masuk ke tubuh Lemot cukup dalam dan sulit diambil dengan cara biasa. Karenanya korban tembakan itu dirujuk ke RSUD Sekadau.

Kepada antarakalbar.com, tersangka pelaku Andi mengungkapkan, sebenarnya hanya masalah biasa. "Saya noreh di ujung kebun, dari tempat korban menoreh.  Semula saya berangkat dari rumah niatnya hanya menembak burung, dan sudah dapat beberapa ekor burungnya. Pas pulang tak tahu mengapa saya tiba-tiba menembak dia. Sudah saya tembak, saya pulang dan saya tak tahu kemana dia ( korban, red)," kisahnya.

Ia mengakui kalau Lemot masih kerabat atau keluarga jauh dan tak ada perselisihan besar selama ini. "Saya hanya kesal acap kali diomongkan orang, termasuk keluarga dia. Makanya dia yang saya tembak," katanya.

"Perasaan ini tak bisa diceritakan saat ini, diceritakan juga percuma karena semua telah tejadi," ucapnya sambil berkaca-kaca matanya, mungkin ada penyesalan.

Sementara itu Kapolres Sekadau AKBP Agus Triatmaja melalui wakil sementara Kapolsek Belitang Hilir Ipda Sabar Simanjuntak mengatakan kasus ini tetap diproses sesuai hukum yang berlaku.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013