Medan (Antara Kalbar) - Sosiolog Universitas Sumatera Utara, Prof Dr Badaruddin, menilai Kurikulum 2013 yang baru diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu lebih banyak menonjolkan akhlak para siswa, kompetensi sikap, pengetahuan dan mampu menciptakan siswa hidup mandiri.
"Diharapkan melalui kurikulum baru tersebut, siswa memiliki kepribadian yang baik, dapat berkembang, dan mampu memberikan berbagai inovasi untuk kemajuan dirinya," katanya di Medan, Selasa.
Menurut dia, kurikulum baru itu tidak hanya mengajarkan siswa menjadi pintar, tetapi juga dibarengi dengan pendidikan akhlaq, kejujuran, dan tata krama yang harus dilaksanakan seorang pelajar yang sedang menimba ilmu pengetahuan di sekolah.
"Pendidikan etika dan sopan santun itu harus tetap ditanamkan kepada seorang pelajar, sehingga mereka tetap menghormati para orang tua dan guru-guru," ujarnya.
Namun, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosal dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara mengatakan Kurikulum 2013 harus dilaksanakan secara bertahap, sehingga tidak membuat kejenuhan bagi siswa yang melaksanakan program tersebut.
Apalagi, jelasnya, pelaksanaan kurikulum yang baru diberlakukan oleh pemerintah ini, terlalu cepat mengalami penggantian tema dan siswa juga harus dapat menyesuaikan secara bertahap.
"Jangan sampai program kurikulum pendidikan yang baru diberlakukan itu justru membingungkan siswa, sehingga dikhawatirkan program yang dicanangkan pemerintah itu tidak berjalan sebagaimana mestinya," ucapnya.
Dia menambahkan Kurikulum 2013 itu harus diterapkan secara perlahan-lahan dan berhasil guna bagi siswa, begitu juga terhadap guru yang mengajarkannya juga tidak akan ditemui kendala.
"Kurikulum pendidikan yang baru itu cukup mendadak, sehingga wajar kalau guru SD, guru SMP, guru SMA, dan guru SMK banyak yang menemui hambatan dan tantangan dalam pelaksanakan," kata Badaruddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Diharapkan melalui kurikulum baru tersebut, siswa memiliki kepribadian yang baik, dapat berkembang, dan mampu memberikan berbagai inovasi untuk kemajuan dirinya," katanya di Medan, Selasa.
Menurut dia, kurikulum baru itu tidak hanya mengajarkan siswa menjadi pintar, tetapi juga dibarengi dengan pendidikan akhlaq, kejujuran, dan tata krama yang harus dilaksanakan seorang pelajar yang sedang menimba ilmu pengetahuan di sekolah.
"Pendidikan etika dan sopan santun itu harus tetap ditanamkan kepada seorang pelajar, sehingga mereka tetap menghormati para orang tua dan guru-guru," ujarnya.
Namun, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosal dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara mengatakan Kurikulum 2013 harus dilaksanakan secara bertahap, sehingga tidak membuat kejenuhan bagi siswa yang melaksanakan program tersebut.
Apalagi, jelasnya, pelaksanaan kurikulum yang baru diberlakukan oleh pemerintah ini, terlalu cepat mengalami penggantian tema dan siswa juga harus dapat menyesuaikan secara bertahap.
"Jangan sampai program kurikulum pendidikan yang baru diberlakukan itu justru membingungkan siswa, sehingga dikhawatirkan program yang dicanangkan pemerintah itu tidak berjalan sebagaimana mestinya," ucapnya.
Dia menambahkan Kurikulum 2013 itu harus diterapkan secara perlahan-lahan dan berhasil guna bagi siswa, begitu juga terhadap guru yang mengajarkannya juga tidak akan ditemui kendala.
"Kurikulum pendidikan yang baru itu cukup mendadak, sehingga wajar kalau guru SD, guru SMP, guru SMA, dan guru SMK banyak yang menemui hambatan dan tantangan dalam pelaksanakan," kata Badaruddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013