London (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Satu zat yang ditemukan pada brokoli dapat menjadi kunci untuk mencegah atau memperlambat perkembangan bentuk paling umum arthritis, kata satu penelitian yang disiarkan di jurnal Arthritis & Rheumatismon pada Rabu.

Menurut jurnal tersebut, hasil dari studi laboratorium memperlihatkan sulforaphane dapat memperlambat kerusakan tulang rawan pada persendian yang berkaitan dengan osteoarthritis, yang menyakitkan dan membuat lemah tubuh.

Di dalam penelitian tersebut, tikus yang diberi makan makanan yang kaya akan senyawa itu secara mencolok memiliki lebih sedikit kerusakan tulang rawan dan osteoarthritis dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi makan brokoli.

Osteoarthritis (OA), yang juga dikenal sebagai radang sendir degeneratif atau penyakit sendi degeneratif, adalah satu kelompok gangguan mekanis yang melibatkan penurunan fungsi sendi, termasuk tulang rawan artikular serta tulang subchondral. Gejalanya mungkin meliputi nyeri sendi, nyeri saat disentuh, kaku, sendi terasa macet dan kadang-kala efusi.

Para peneliti tersebut mengatakan, sulforaphane dikeluarkan saat orang makan sayuran persilangan seperti kubis Brussels dan kol, tapi terutama brokoli.

Penelitian sebelumnya telah menyatakan sulforaphane memiliki kandungan anti-kanker dan anti-radang.

Para peneliti itu mendapati sulforaphane menghalangi enzim yang mengakibatkan kerusakan sendi dengan menghentikan molekul penting yang diketahui mengakibatkan radang, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam.

Studi tersebut melibatkan peneliti dari Universiyt of East Anglia, bersama dengan University of Oxford and Norfolk dan Norwich University Hospital.

"Selain mengobati mereka yang sudah memiliki kondisi itu, anda perlu bisa membritahu orang yang sehat bagaimana melindungi persendian pada masa depan," kata Ian Clark, pemimpin peneliti tersebut. "Saat ini, tak ada cara menangani penyakit itu secara farmasi dan anda tak bisa memberi orang sehat obat yang tidak perlu, jadi di sini lah makanan dapat menjadi pilihan yang aman."

(Chaidar)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013