Ngabang, Kalbar (Antara) - Perusahaan perkebunan HPI-Agro bekerja sama dengan Badan SAR Nasional dan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat dalam sosialisasi masyarakat peduli bencana di Desa Sumedang, Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak.

Kasubsi Potensi SAR Kantor SAR Pontianak Gusti Anwar Mulyadi di Ngabang, Jumat, mengatakan sosialisasi masyarakat peduli bencana yang dilakukan oleh HPI-Agro cukup membantu pihaknya dalam mengenalkan SAR pada masyarakat, khususnya masyarakat Desa Sumedang.

"Kegiatan kepedulian HPI-Agro cukup membantu kami dalam mensosialisasikan keberadaan dan tugas Basarnas dalam membantu korban bidang penerbangan dan pelayaran, yang merupakan tugas pokok kami dalam memberikan bantuan SAR," kata Gusti.

Meskipun begitu, menurut Gusti, pihaknya juga tidak bisa kerja sendiri tanpa dukungan semua pihak dalam memberikan bantuan terhadap korban penerbangan dan pelayaran.

Kantor SAR Pontianak mencakup seluruh Kalbar, yang saat ini juga telah membentuk Pos SAR di utara, yakni di Kabupaten Sambas, selatan di Ketapang, dan rencana akan dibentuk lagi di Sintang atau wilayah Timur Kalbar.

"Kami siap memberikan pelatihan SAR baik di darat, laut dan udara, dan itu sudah dilakukan di beberapa daerah di Kalbar," ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat, Jaman Prayogi mengajak masyarakat, Desa Sumedang, Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak, untuk peduli dalam pencegahan dan penanggulangan bencana, baik alam maupun bencana akibat ulah manusia.

"Karena untuk penanganan bencana alam, tidak bisa dilakukan tanpa adanya partisipasi semua elemen masyarakat, sehingga perlu membentuk masyarakat peduli penanganan bencana, seperti yang dilakukan oleh HPI-Agro di Desa Sumedang," katanya.

Jaman menjelaskan sekitar 80 persen wilayah Indonesia rentan bencana, sehingga perlu kerja sama antarinstansi dan keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana, baik bencana alam, non alam, dan bencana sosial.

"Penanggulangan bencana merupakan urusan bersama pemerintah, masyarakat, dunia usaha, organisasi non pemerintah/internasional seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.

Dunia usaha seperti HPI-Agro yang bergerak di bidang perkebunan juga dituntut kepedulian dalam mencegah dan penanggulangan bencana melalui program CSR nya, kata Jaman.

"Pulau Kalimantan relatif aman dari bencana gempa bumi, tsunami, tetapi rawan bencana kebakaran hutan dan lahan, kekeringan, banjir, serta angin puting beliung," ungkapnya.

Menurut Jaman, fokus BPBD Kalbar saat ini, penanganan sebelum bencana, saat bencana, dan setelah bencana, kegiatan saat ini berupa sebelum bencana, yakni sosialisasi pada daerah yang rentan bencana.

Pimpinan Kebun HPI-Agro Joko Prayitno menyatakan, acara ini berhubungan dengan program CSR sebagai bentuk kepedulian pihak perkebunan HPI-Agro kepada masyarakat sekitarnya.

"Kami punya misi, kehadiran kami bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar kebun kami," ujarnya. Ia berharap, sosialisasi ini bermanfaat terhadap masyarakat, apabila terjadi bencana alam.

Sementara itu, di tempat terpisah Manajer CSR dan Corporate Communication HPI-Agro Gloria Guida Manalu menyatakan, program itu sudah direncanakan sejak tahun lalu dan baru bisa dilaksanakan tahun 2013 ini.

HPI-Agro adalah sebuah perusahaan agribisnis swasta nasional yang hadir untuk membangun perkebunan kelapa sawit Bermitra Dengan Masyarakat, dengan menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dan berkesinambungan dengan masyarakat.

Menurut Guida Manalu, program CSR tidak harus selalu berbentuk bantuan secara material, namun dapat berupa pembekalan pengetahuan dan informasi kepada warga sekitar kebun agar warga sekitar kebun dapat merasakan perubahan dalam pola pikir dan juga dapat membantu mengedukasi masyarakat dengan berbagai informasi yang memang mereka butuhkan.

"Salah satunya berupa pembekalan informasi mengenai bencana dan penanggulangan, kami harapkan dengan adanya program itu, informasi yang memang masyarakat perlu ketahui dapat tersampaikan dengan baik dan diterima dengan baik juga oleh masyarakat tersebut, dan tidak menutup kemungkinan akan kegiatan sosialisasi dengan topik yang berbeda dengan tujuan memperkaya pengetahuan warga lingkar kebun kami," ujarnya.

Kepala Desa Sumedang Ya` Mohammad Saidi mengatakan, menyambut baik sosialisasi tersebut, semoga bermanfaat bagi masyarakat.

"Saya berharap, kegiatan ini tidak hanya sampai di sini saja, tetapi berlanjut sehingga bisa meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penanggulangan bencana," ujarnya.

(A057)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013