Milan (Antara/AFP) - Nama yang paling populer untuk pemilik usaha kecil di Milan, Italia, saat ini adalah "Mohammed", dengan menempati tempat teratas, yang merupakan pertama kalinya dari sebelumnya ditempati nama tradisional Italia, demikian hasil penelitian yang diterbitkan pada Rabu.
Penelitian yang dilakukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Milan, pusat komersial Italia, menemukan sebanyak 1.595 nama Mohammed dalam daftar perusahaan UKM untuk tahun 2012, lebih banyak dibandingkan dengan 1.383 pemilik usaha yang bernama Giuseppe.
Urutan ketiga dengan nama Marco dengan 1.131 usaha kecil didaftarkannya, dan Maria pada posisi keempat dengan 1.095, sementara nama Ahmed tercatat memiliki 615 usaha kecil.
Di Milan tercatat memiliki total 34.278 perusahaan -- sekitar 12 persen dari total -- dimiliki orang asing atau dimiliki oleh orang yang lahir di luar negeri, kata penelitian tersebut.
Perusahaan-perusahaan milik imigran ini beroperasi terutama di sektor jasa termasuk restoran, serta di bidang manufaktur, perdagangan dan konstruksi.
"Harapan hidup" mereka adalah rata-rata sembilan bulan lebih tinggi daripada yang dimiliki orang-orang asli Italia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Penelitian yang dilakukan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Milan, pusat komersial Italia, menemukan sebanyak 1.595 nama Mohammed dalam daftar perusahaan UKM untuk tahun 2012, lebih banyak dibandingkan dengan 1.383 pemilik usaha yang bernama Giuseppe.
Urutan ketiga dengan nama Marco dengan 1.131 usaha kecil didaftarkannya, dan Maria pada posisi keempat dengan 1.095, sementara nama Ahmed tercatat memiliki 615 usaha kecil.
Di Milan tercatat memiliki total 34.278 perusahaan -- sekitar 12 persen dari total -- dimiliki orang asing atau dimiliki oleh orang yang lahir di luar negeri, kata penelitian tersebut.
Perusahaan-perusahaan milik imigran ini beroperasi terutama di sektor jasa termasuk restoran, serta di bidang manufaktur, perdagangan dan konstruksi.
"Harapan hidup" mereka adalah rata-rata sembilan bulan lebih tinggi daripada yang dimiliki orang-orang asli Italia.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013