Bandung (Antara Kalbar) - Forum Rektor Indonesia yang beranggotakan 3.200 tokoh intelektual se-Indonesia mengadakan Konvensi Calon Presiden Rakyat untuk memberi rakyat pilihan Capres terbaik dalam pemilihan presiden 2014.

"Kami sedang siapkan mekanisme penjaringan calon. Diusahakan Desember 2013  bisa dimulai dan diharapkan calon terbaik sudah bisa diperoleh sebelum pemilihan legislatif bulan April 2014," kata Ketua FRI Prof. Dr. Laode Kamaluddin kepada pers di Bandung, Jumat.

Laode berada di Bandung sebagai narasumber dalam acara sarasehan Lembaga Indonesia Asa  yang dipimpin Djoko Santoso, Panglima TNI 2007-2010. Acara  tiga hari sejak Kamis malam itu dihadiri sekitar 100 peserta, terdiri atas pengurus Lembaga Indonesia Asa pusat dan dewan pimpinan daerah (DPD)-nya.

Argumentasi FRI mengadakan Konvensi Capres Rakyat, menurut Laode yang juga Rektor Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, karena perkembangan demokrasi di Indonesia sedang mengalami stagnasi berakibat pada kecenderungan rakyat semakin tak peduli pada proses politik.

"Sebagai instrumen demokrasi, aktor politik harus bertanggung jawab mewujudkan demokrasi yang sehat dan pembelajaran politik yang baik kepada masyarakat. Tapi kenyataannya tak seperti itu," kata Laode seraya menambahkan akhir-akhir ini "golput" membesar setiap Pilkada.

Berdasarkan hasil riset FRI, Laode menjelaskan ada sejumlah faktor yang memperbesar kekecewaan rakyat pada politik. Faktor-faktor tersebut antara lain hilangnya moralitas dan keteladanan  pemimpin, korupsi semakin mewabah, pemilu/pilkada sudah tidak sehat, hasilnya malah menciptakan kerusuhan.

Selain itu, faktor-faktor pendidikan politik melalui survei-survei malah membodohi dan membuat rakyat bingung dan penegakan hukum jauh dari rasa keadilan, selain juga tidak menunjukkan keberpihakan kepada rakyat miskin.

"Sebagai forum tertinggi tempat berkumpulnya pimpinan kaum intelektual di negeri ini, FRI tak boleh diam. Masyarakat butuh pegangan, keteladanan dan harapan. Makanya kami ambil inisiatif melaksanakan sendiri konvensi Capres pilihan rakyat," kata Laode,  pakar ekonomi kelautan terkemuka Indonesia.

Mengenai mekanisme Konvensi Capres Rakyat ini, Laode menjelaskan program  kerjasama antara FRI dengan KPU. KPU sebagai penyelenggara dan FRI sebagai pengawas yang akan memasok nama-nama Capres yang sudah mendaftar atau mereka yang punya potensi mencalonkan diri.

Para calon kemudian mengikuti konvensi untuk menyampaikan visi-misi serta landasan perjuangan yang akan diusung dalam memajukan Indonesia. Mereka akan didorong tampil di kampus-kampus di seluruh Indonesia dalam pertemuan regional FRI. Visi dan misi mereka selanjutnya diuji dan didiskusikan.

"Siapapun nanti yang akan terpilih menjadi Presiden RI 2014-2019, FRI berharap pemilu mendatang semakin berkualitas dan yang jadi itu punya konsep jelas untuk memajukan Indonesia, bukan mereka yang populer karena terdongkrak media saja," kata Laode Kalamuddin.

Pewarta: Edi Utama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013