Jakarta (Antara Kalbar) - Majelis Ulama Indonesia menyayangkan penyelenggaraan Miss World di Indonesia, karena dipandang bertentangan dengan Pancasila, ajaran agama dan budaya di Indonesia.

"MUI menolak secara tegas terselenggaranya Miss World di Indonesia, karena bertentangan dengan agama dan Pancasila Sila ke dua, yaitu Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab," ujar Ketua Bidang Perekonomian dan Produk Halal MUI Amidhan di Jakarta, Sabtu.

Amidhan mengatakan, penyelenggaraan Miss World merupakan budaya barat yang sekuler, liberal dan kapital, karena secara keseluruhan, acara tersebut bermuara pada materi dan mencari keuntungan semata.

Selain itu, lanjut Amidhan, kontes kecantikan tersebut dinilai menganut paham kebebasan, terutama dalam cara berpakaian, yang diindustrialisasikan sehingga menguntungkan beberapa pihak.

"Untuk itu, MUI berharap pemerintah dapat menghentikan acara tersebut, dengan mempertimbangkan aspirasi sebagian masyarakat dan komunitas yang menolak penyelenggaraannya," ujar Amidhan.

Sementara itu, Ketua MUI Pusat Ma'ruf Amin mengatakan, MUI tidak mempermasalahkan demonstrasi yang digelar beberapa organisasi masyarakat untuk menolak penyelenggaraan Miss World di Indonesia, asal tetap menjaga ketertiban umum.

"Menurut kami, demo itu tidak masalah, asalkan tidak anarkis dan menjaga ketertiban. Kami juga berharap agar pemerintah mendengarkan aspirasi tersebut," ujar Ma'ruf.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013