Jakarta (Antara Kalbar) - Indonesia memperbarui kerja sama bidang pariwisata dengan China untuk disesuaikan dengan perkembangan yang pesat dari kedua negara melalui kunjungan kerja Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu ke Beijing, China, pada 16-17 September 2013.
Menparekraf Mari Elka Pangestu melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan kunjungan kerja ke Beijing, China, yang dilakukannya bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata.
Menparekraf didampingi pejabat KBRI Beijing dan pejabat Kemenparekraf lainnya, diterima oleh Ketua China National Tourism Administration (CNTA), Mr. Shao Qiwei, dan Wakilnya, Mr. Du Jiang, untuk membahas pembaruan Memorandum of Understanding (MoU) bidang kerja sama pariwisata kedua negara.
MoU kerja sama pariwisata kedua negara sebelumnya yang ditandatangani sejak 2000 dinilai perlu diperbarui sesuai dengan perkembangan yang pesat dari kedua negara.
United Nation World Tourism Organizations (UNWTO, 2013) melaporkan bahwa pada 2012, China telah mencatat rekor baru dalam sejarah pariwisata dunia dengan menempati peringkat pertama sebagai sumber pasar wisata dalam hal pengeluaran yang mencapai 102 juta dolar AS, atau meningkat 40 persen dari 2011 yang hanya mencapai 73 juta dolar AS.
Dalam hal ini, volume wisatawan China yang bepergian ke luar negeri meningkat pesat dari hanya 10 juta pada 2000 menjadi 83 juta pada 2012.
Menparekraf mengatakan begitu besarnya peluang pasar wisatawan China tersebut, kami menyatakan bahwa Indonesia harus memiliki strategi yang tepat dan bergerak cepat untuk membidik pasar wisatawan dari negara tersebut.
Pada 2012 jumlah wisatawan asal China yang berkunjung ke Indonesia mencapai 726.088 (ditambah 81.782 dari Hong Kong).
Jumlah tersebut masih di bawah wisatawan China yang datang ke Malaysia sebanyak 1,56 juta wisatawan dan ke Thailand sebanyak 2,7 juta wisatawan.
Pembaruan MoU dan pengaturan kerja sama di bidang pariwisata akan juga ditindaklanjuti dengan Rencana Aksi yang konkret termasuk promosi bersama, berbagi informasi, fasilitasi perjalanan, peningkatan kapasitas, dan investasi pariwisata di kedua negara.
Kerja sama ini diharapkan juga tidak hanya terjadi di level pemerintah pusat, tetapi juga di tingkat pemerintah daerah serta kerja sama antarsektor industri pariwisata kedua negara, katanya seperti dikutip dalam siaran pers itu.
Ia menambahkan, pada November 2013, pihaknya akan melakukan promosi ke beberapa kota di China.
Shao menyepakati usul Indonesia untuk memperbaharui MoU kerja sama pariwisata Indonesia dan menekankan pentingnya kerjasama bilateral di bidang pariwisata.
Shao juga menyampaikan bahwa pariwisata akan meningkatkan hubungan people to people, yang merupakan ujung tombak dari peningkatan hubungan kedua negara yang akhirnya akan meningkatkan hubungan bilateral di bidang lain, termasuk perdagangan dan investasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Menparekraf Mari Elka Pangestu melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan kunjungan kerja ke Beijing, China, yang dilakukannya bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata.
Menparekraf didampingi pejabat KBRI Beijing dan pejabat Kemenparekraf lainnya, diterima oleh Ketua China National Tourism Administration (CNTA), Mr. Shao Qiwei, dan Wakilnya, Mr. Du Jiang, untuk membahas pembaruan Memorandum of Understanding (MoU) bidang kerja sama pariwisata kedua negara.
MoU kerja sama pariwisata kedua negara sebelumnya yang ditandatangani sejak 2000 dinilai perlu diperbarui sesuai dengan perkembangan yang pesat dari kedua negara.
United Nation World Tourism Organizations (UNWTO, 2013) melaporkan bahwa pada 2012, China telah mencatat rekor baru dalam sejarah pariwisata dunia dengan menempati peringkat pertama sebagai sumber pasar wisata dalam hal pengeluaran yang mencapai 102 juta dolar AS, atau meningkat 40 persen dari 2011 yang hanya mencapai 73 juta dolar AS.
Dalam hal ini, volume wisatawan China yang bepergian ke luar negeri meningkat pesat dari hanya 10 juta pada 2000 menjadi 83 juta pada 2012.
Menparekraf mengatakan begitu besarnya peluang pasar wisatawan China tersebut, kami menyatakan bahwa Indonesia harus memiliki strategi yang tepat dan bergerak cepat untuk membidik pasar wisatawan dari negara tersebut.
Pada 2012 jumlah wisatawan asal China yang berkunjung ke Indonesia mencapai 726.088 (ditambah 81.782 dari Hong Kong).
Jumlah tersebut masih di bawah wisatawan China yang datang ke Malaysia sebanyak 1,56 juta wisatawan dan ke Thailand sebanyak 2,7 juta wisatawan.
Pembaruan MoU dan pengaturan kerja sama di bidang pariwisata akan juga ditindaklanjuti dengan Rencana Aksi yang konkret termasuk promosi bersama, berbagi informasi, fasilitasi perjalanan, peningkatan kapasitas, dan investasi pariwisata di kedua negara.
Kerja sama ini diharapkan juga tidak hanya terjadi di level pemerintah pusat, tetapi juga di tingkat pemerintah daerah serta kerja sama antarsektor industri pariwisata kedua negara, katanya seperti dikutip dalam siaran pers itu.
Ia menambahkan, pada November 2013, pihaknya akan melakukan promosi ke beberapa kota di China.
Shao menyepakati usul Indonesia untuk memperbaharui MoU kerja sama pariwisata Indonesia dan menekankan pentingnya kerjasama bilateral di bidang pariwisata.
Shao juga menyampaikan bahwa pariwisata akan meningkatkan hubungan people to people, yang merupakan ujung tombak dari peningkatan hubungan kedua negara yang akhirnya akan meningkatkan hubungan bilateral di bidang lain, termasuk perdagangan dan investasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013