Jakarta (Antara Kalbar) - Mantan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Profesor Oetarjo Diran meninggal dunia pada Selasa malam dalam usia 79 tahun.

"Bapak tutup usia karena komplikasi penyakit dan meninggal sekitar pukul 18.30 WIB di MRCCC Siloam Hospital Semanggi Jakarta," kata putri tunggal Oetarjo Diran, Katja Rachmiana, saat ditemui di kediaman almarhum di Jakarta, Rabu dini hari.

Ia menceritakan pada awalnya Oetarjo dirawat di RSCM Jakarta pada 9 Agustus karena terkena stroke ringan, yang membuat bagian tubuh sebelah kirinya melemah.

"Saat itu kondisinya sadar, kemudian dibawa ke UGD RSCM, diperiksa ternyata ada pendarahan sedikit di rongga kepalanya. Beberapa hari kemudian kondisinya berangsur pulih. Cairan itu sudah menghilang atau menyerap secara natural, secara fisik bisa menggerakkan seluruh bagian badan kirinya," kata Katja.

Tapi kemudian karena kondisinya mulai mengalami penurunan kembali, kata Katja, keluarga membawanya ke MRCCC Siloam Hospital Semanggi Jakarta.

"Ternyata bapak itu mengalami penurunan kondisi, terkena demam, setelah dites darah ternyata mengidap hepatitis. Karena sudah parah, akhirnya kena sirosis hati, fungsi hati yang membuang racun itu tidak berjalan sehingga tubuh beliau bengkak. Setelah itu kena jantung dan terakhir ginjal. Jadi yang sudah kompleks, komplikasi penyakit dan pada akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada pukul 18.30 WIB," katanya.

Menurut Katja, jenazah Oetarjo Diran akan diberangkatkan dari rumah duka di Jakarta menuju Bandung pada Rabu pukul 04.00 WIB.  Rencananya jenazah akan disholatkan terlebih dahulu di Mesjid Salman ITB, kemudian disemayamkan di Aula Timur ITB.

"Pukul 09.00 WIB jenazah akan diberangkatkan dari Bandung ke Bekasi untuk dimakamkan di TPU Poncol Jalan Kartini Bekasi. Sampai di TPU Poncol diperkirakan pukul 12.00 WIB," kata Katja. 

Pewarta: Azis Kurmala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013