Sekadau (Antara Kalbar) - Komoditi gula akhir-akhir ini di wilayah Kabupaten Sekadau, selain harga jualnya melembung, juga langka ditemukan, sehingga warga meminta pihak terkait segera melakukan tindakan mengatasinya.

"Sekarang sudah susah dicari. Kalau pun ada, harganya sangat mahal. Harusnya gula Malaysia yang biasanya mudah dan murah, kenapa  juga dipersulit masuknya, heran juga rasanya. Pasokan dari luar distop karena illegal,  tapi pasokan dalam negeri tidak becus ngurus gulanya. Sangat terasa kita menjadi anak tiri kalau lihat kondisi begini," keluh seorang warga Sekadau, Saripah , Minggu.

Dia melanjutkan, dulu harganya kisaran Rp 11ribu  sampai Rp 12 ribu per kilo. Sekarang harganya sudah berkisar Rp 14 ribu sampai Rp 15 ribu per kilogram untuk wilayah kota Sekadau, sedang luar kota tidak menutup kemungkinan akan naik.

Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Sekadau, Mulyadi Alip juga turun prihatin dengan kelangkaan tersebut. Karena itu, pihaknya meminta kepada instansi terkait, seperti Disperindagkop Provinsi untuk segera turun tangan.

"Disperindagkop harus segera mengumpulkan para pemasok gula dan instansi terkait untuk membicarakan masalah kelangkaan ini. Dari pertemuan itu, harus segera dicari apa solusi yang kongkrit untuk mengatasinya. Diminta juga kepada pemasok gula di Kalbar untuk tidak memanfaatkan kondisi yang ada sekarang untuk mencari keuntungan besar. Jangan ada keinginan menimbun gula. Masyarakat sebagai konsumen juga jangan panik. Jangan memperkeruh suasana dengan memborong gula karena akan membuat harga gula makin tak terkendali," tandas Alip.

 Secara terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Sekadau, Yohanes Jhon mengatakan, kelangkaan gula di sejumlah pasar tradisional di Kota Sekadau sepekan terakhir, sampai juga ke telinga pemerintah daerah. Sejumlah upaya sudah dirancang guna mengatasi masalah tersebut.

"Kita turut prihatin dengan kelangkaan gula. Kita imbau Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sekadau untuk melakukan Sidak (Inspeksi Mendadak), dan Sidak dimaksudkan untuk melihat langsung apa yang menyebab kelangkaan gula. Harus dilihat apa benar stok gula memang tidak ada. Jangan sampai ada penimbunan oleh pedagang, untuk kemudian dijual saat harga tinggi. Disperindagkop dan UKM menggandeng instansi lain jika melakukan Sidak. Pol PP, bagian Ekonomi dan Kepolisian diharapkan untuk dilibatkan dalam Sidak nanti," sarannya.

Sementara itu Kepala Diperindagkop dan UKM Sekadau, H Isdianto yang dikonfirmasi terpisah mengamini saran Sekda. "Kita mungkin akan segera melakukan Sidak. Terkait soal sanksi jika ada ditemukan pedagang yang menimbun gula, Nanti kita lihat lah di lapangan," paparnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013