Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat Alexius Akim mengakui target 50 persen sekolah yang menerapkan kurikulum tahun 2013 pada tahun 2015 sulit untuk diwujudkan.

"Kalau separuh, berarti sekitar tiga ribuan sekolah yang akan menerapkan kurikulum tersebut. Kami tidak berani pasang target," kata Alexius Akim disela kunjungan Komisi X ke Pontianak, Rabu.

Saat ini, lanjut dia, sebanyak 288 sekolah yang mulai menerapkan kurikulum tahun 2013. Jumlah tersebut sekitar dua persen, lebih sedikit dari target tiga persen yang diharapkan pemerintah.

Namun hingga kini pihaknya masih menunggu evaluasi menyeluruh dari pelaksanaan kurikulum tersebut.

"Sampai sekarang, masih banyak sekolah yang belum siap, sehingga tidak sampai tiga persen yang menerapkan," katanya.

Berdasarkan evaluasi sementara, jumlah tema yang harus diselesaikan cukup memberatkan. Setiap satu semester, ada empat tema yang harus diselesaikan. "Itu berat. Waktu harus disiapkan, mental anak harus disiapkan. Ini menjadi masukan bagi pemerintah. Positifnya, anak menjadi berani, ceria, dan semangat," ujar Akim.

Anggota Komisi X DPR RI Zulfadhli menambahkan, kunjungan ke Pontianak sekaligus ingin melihat pelaksanaan kurikulum tahun 2013 di sejumlah sekolah.

"Dari pengamatan kami di SD Muhammadiyah 2 Pontianak, di kelas satu sudah berjalan dengan baik dan sesuai rencana," ujarnya.

Namun ia mengingatkan peran penting dari guru dalam mendukung pembelajaran berbasis kurikulum tahun 2013.

"Guru berperan dalam membentuk sikap siswa," kata anggota DPR RI dapil Kalbar itu. Ia mencontohkan di Kelas I SD Muhammadiyah 2 Pontianak, seluruh siswa terlihat antusias menjawab pertanyaan dari guru. Sedangkan di Kelas 4, siswa terkesan kurang aktraktif dibanding siswa kelas I.

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013