Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Andy Jap mengungkapkan sekitar 70 persen dari sekitar 12 ribu pegawai negeri sipil berisiko terkena penyakit kolesterol, gula darah dan hipertensi karena jarang berolahraga.

"Lebih dari 70 persen pegawai negeri sipil di Kalbar berisiko. Karena jarang berolahraga, berat badan pun jadi berlebihan," kata Andy Jap di sela peringatan Hari Kesehatan Nasional Tahun 2013 di Pontianak, Selasa.

Ia melanjutkan, hasil itu setelah Poliklinik Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar melakukan pemeriksaan berupa tes darah dan juga mengukur kebugaran PNS di lingkungan Pemprov Kalbar.

Menurut dia, pemeriksaan dilakukan selama dua tahun sejak tahun 2012 dan setahun berikutnya menghasilkan data para PNS yang memang beresiko penyakit tidak menular.

Ia menambahkan, ada kecenderungan penyakit tidak menular terus meningkat di Indonesia. "Termasuk di Kalbar," katanya menegaskan.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, sudah memiliki program dalam upaya menekan risiko penyakit tidak menular tersebut.

Terkait kondisi tersebut, pihaknya menganjurkan para PNS untuk olahraga satu minggu minimal empat kali.

Sementara itu, Kepala Poliklinik Pemprov Kalbar Nazaruddin mengatakan hanya enam persen dari PNS yang diperiksa memiliki kondisi fit dan tidak berisiko mengidap penyakit kolesterol, gula darah dan hipertensi.

"Dari sekitar 12 ribu PNS yang kami periksa, hanya 6 persen yang fit dan 20 persen dengan kondisi yang cukup baik," kata Nazaruddin.

Ia mengakui tidak gampang mengajak orang untuk pemeriksaan menyeluruh sebelum merasakan sakit. Ia berharap, seluruh pegawai untuk tetap melaksanakan pemeriksaan kesehatan menyeluruh meski dalam kondisi fit dan tidak sakit.

Menurut Nazaruddin, kesadaran pegawai dan masyarakat umum untuk memeriksakan kesehatannya sebelum mereka sakit sangat penting.


T011

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013