Washington (Antara Kalbar/AFP) - Amerika Serikat hari Rabu memasukkan militan Nigeria Boko Haram dan cabangnya yang dikenal sebagai Ansaru ke dalam daftar hitam teroris, setelah tekanan berbulan-bulan untuk menindak kelompok itu.

"Penyebutan ini merupakan sebuah langkah penting dan tepat, namun hanya satu cara dalam apa yang harus menjadi pendekatan menyeluruh pemerintah Nigeria untuk melawan kelompok-kelompok ini... untuk membantu membasmi ekstrimisme keras," kata Kementerian Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

Kekerasan Boko Haram menewaskan ribuan orang sejak 2009, khususnya di wilayah timurlaut Nigeria, dan menyulut kekhawatiran internasional mengenai potensi perluasannya ke luar perbatasan negara itu.

"Dalam beberapa tahun terakhir, Boko Haram dan Ansaru bertanggung jawab atas ribuan kematian di Nigeria timurlaut dan tengah, termasuk puluhan serangan terhadap gereja dan masjid, pembunuhan sipil bertarget, dan serangan bom bunuh diri 2011 terhadap kantor PBB di Abuja yang menewaskan 21 orang dan mencederai puluhan lain," kata penasihat utama keamanan Gedung Putih Lisa Monaco dalam sebuah pernyataan.

"Dengan memutus organisasi-organisasi teroris ini dari lembaga finansial AS dan memungkinkan bank membekukan aset yang ada di AS, langkah ini menunjukkan dukungan kuat kami bagi perjuangan Nigeria melawan terorisme dan upayanya mengatasi tantangan keamanan di wilayah utara," tambahnya.

Para pejabat AS menuduh Boko Haram memiliki kaitan dengan Al Qaida di Maghribi Islam, sementara Ansaru merupakan kelompok sempalan yang tahun ini menculik dan membunuh tujuh pekerja bangunan asing.

Kedua kelompok itu secara resmi disebut sebagai Organisasi Teroris Asing, dan ketentuan itu melarang warga AS membantu mereka dan membekukan seluruh aset mereka di AS.

(M. Suratmadi)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013