Pontianak  (Antara Kalbar) - Bank Indonesia dan TNI AL melakukan kerja sama dalam melayani penukaran uang bagi masyarakat yang bermukim di pulau-pulau terdepan dan daerah-daerah terpencil seperti perbatasan Indonesia (Kalbar) dengan Malaysia.

"Kerja sama ini sebenarnya dilakukan oleh BI dan TNI AL dalam melayani masyarakat yang akan menukarkan uangnya, karena sudah lusuh, rusak, sobek dan lain sebagainya," kata Kepala Kantor BI Perwakilan Kalbar Hilman Tisnawan seusai melakukan ramah tamah dengan jajaran Lanal Pontianak dan KRI Barakuda 633 di Pontianak, Selasa.

Hilman menjelaskan, BI dan TNI AL telah melayani penukaran uang dan sosialisasi tentang uang rupiah kepada masyarakat di lima pulau, menggunakan KRI Baruka 633 yang berangkat dari Batam pada 19 November dan baru sampai di Lanal Pontianak, Selasa (26/11) sekitar pukul 10.00 WIB.

Adapun kelima pulau yang dikunjungi tim kegiatan kas keliling BI dan TNI AL itu, yakni di Pulau Jemaja, Tarempa, Ranai, Pulau Laut atau Sekatung, dan Pulau Subi Besar.

"Kegiatan itu kami lakukan guna mendekatkan pelayanan penukaran uang kepada masyarakat yang bermukim di pulau terdepan dan perbatasan, dari data yang saya terima, pertukaran uang di lima pulau terdepan itu sekitar Rp4,6 miliar," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Kantor BI Perwakilan Kalbar menambahkan, selama ini daerah-daerah terpencil sulit dijangkau, diharapkan dengan kerja sama ini, maka daerah-daerah itu yang belum terlayani menjadi terlayani.

Hilman mencontohkan, untuk melayani penukaran uang ke Desa Camar Bulan, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas yang daerahnya sangat jauh, pihaknya saat ini kesulitan untuk menjangkau desa tersebut, karena untuk menuju desa itu butuh waktu belasan jam dan harus naik ojek.

"Tujuannya agar rupiah disenangi di daerah-daerah terpencil bukan malah ringgit Malaysia (RM). Masalah infrastruktur sehingga digunakannya RM sebagai alat transaksi di desa perbatasan, karena banyak kebutuhan masyarakat masih bergantung dari produk negara tetangga, itu yang pelan-pelan kita rubah," ujar Hilman.

Hasil pemantauan tim kas keliling ke lima pulau terdepan itu, banyak kondisi uang masyarakat yang sudah lusuh, rusak, sobek sehingga tidak layak digunakan untuk transaksi. "Tetapi tetap diterima, karena kami memang melayani penukaran uang bagi masyarakat," katanya.

Sementara itu, Komandan Lanal Pontianak, Kolonel Laut (P) Dwika Tjahja Setiawan, berterima kasih kepada BI dengan Lanal Pontianak terkait distribusi uang ke pulau terluar dan perbatasan Indonesia.

"Mudah-mudahan kerja sama ini terus berlanjut dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang berada di pulau-pulau terdepan dan perbatasan," ujar Dwika.
(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013