PBB, New York (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Lembaga PBB yang bertugas memajukan kualitas gender, Jumat (29/11), memuji penunjukan dua perempuan ke tim perundingan antara Pemerintah Kolombia dan pemberontak yang dikenal dengan nama FARC.

"Kami memuji upaya oleh Presiden (Juan Manuel) Santos ini untuk membawa keseimbangan lebih besar ke tim perundingnya untuk mewujudkan perdamaian di Kolombia," kata UN Women dalam satu siaran pers.

Penunjukan Mara Paulina Riveros dan Nigeria Renteria adalah "langkah yang disambut yang bertolak-belakang dengan tak-adanya perempuan dalam mayoritas pembicaraan perdamaian dan menanggapi bertahun-tahun saran tak kenal lelah dan pengerahan organisasi perempuan Kolombia", kata lembaga PBB itu.

Awal November, Pemerintah Kolombia dan FARC, atau Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia, menyiarkan siaran pers yang mengumumkan kesepakatan yang mencakup keikut-sertaan FARC dalam politik nasional jika pembicaraan di Havana, Ibu Kota Kuba, mencapai kesepakatan akhir guna menyelesaikan konflik bersenjata mereka selama beberapa dasawarsa.

Kesepakatan tersebut juga menyerukan perlucutan senjata FARC dan pembentukan satu gerakan politik.

Keikut-sertaan politik ada tahap kedua Kesepakatan Umum bagi Diakhirinya Konflik dan Pembangunan Perdamaian yang Stabil dan Langgeng, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.

Sebanyak 600.000 orang telah tewas sejak konflik antara Pemerintah Kolombia dan FARC meletus pada 1960-an. Belum lama ini, kedua pihak telah terlibat dalam perundingan di Ibu Kota Kuba mengenai bermacam masalah dalam upaya mengakhiri konflik yang sudah berlangsung lama.

Para pejabat senior PBB, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, menyambut baik pengumuman mengenai pembicaraan yang mungkin diselenggarakan tersebut.

Dalam pernyataan pada Jumat, UN Women menyatakan konflik itu telah merenggut nyawa perempuan dan anak-anak Kolombia. Lembaga tersebut memuji perempuan atas komitmen mereka untuk membentuk perundingan dengan "visi mereka bagi perdamaian yang stabil, menyeluruh dan langgeng".

(A. Rachma)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013