Sintang (Antara Kalbar) - Pembangunan Pasar Masuka yang tidak memperhatikan lingkungan resapan air telah mengakibatkan puluhan rumah di RT 13, 14 dan RT 15 Kelurahan Kapuas Kanan Hilir Sintang kembali tergenangi banjir. Bahkan kali ini banjir yang dialami masyarakat di sana cukup parah, karena genangan air setinggi betis orang dewasa.

Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Sintang, Wiwin Erlias menyampaikan hal tersebut usai meninjau lokasi permukiman warga yang terendam banjir tersebut.

Dia mengatakan daerah yang sekarang ini menjadi Pasar Masuka dulunya merupakan daerah resapan air bagi kawasan permukiman sekitarnya. Setelah Pasar Masuka dibangun maka hilanglah daerah resapan air sehingga ketika musim hujan, puluhan rumah di yang berada di belakang Kantor Kelurahan Kapuas Kanan Hilir Sintang terendam banjir.

“Dibangunnya Pasar Masuka di daerah tersebut memang berdampak lingkungan bagi daerah sekitarnya. Dulu lokasi Pasar Masuka merupakan daerah resapan air bagi permukiman yang ada di daerah tersebut. Sekarang setelah pasar ini berdiri dan terminal pasar tersebut sudah diaspal, tidak ada lagi daerah resapan air yang mengalir dari permukiman warga. Ditambah lagi tidak ada pembuangan air dari permukiman ke saluran primer sehingga permukiman warga mudah banjir,” tuturnya.

Wiwin melihat daerah permukiman tersebut perlu segera mendapat penanganan. Karena jika tidak, permukiman warga di daerah ini akan selalu terendam banjir. Bahkan pada Rabu (4/12), seorang anak berusia 2,5 tahun tewas karena tenggelam setelah bermain air yang menggenangi rumah di sekitarnya.

Ia meminta sebelum ada jatuh korban lagi, Pemkab Sintang harus segera melakukan revitalisasi lingkungan di permukiman tersebut.

 â€œSaya khawatir akibat tidak ada daerah resapan air, masyarakat di sana akan selalu menjadi korban banjir maupun korban sanitasi lingkungan yang tidak sehat,” pintanya.

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013