Ngabang (Antara Kalbar) - Sebanyak 6 orang dalam satu keluarga warga Dusun Bangsal, Desa Amboyo Selatan, Kecamatan Ngabang, mengalami muntah-muntah diduga keracunan kue hidangan Natal yang dibeli dari Pontianak.
Enam korban tersebut yaitu Kilim dan Jamana, serta anak dan menantunya Rano, Sukardi, Agus dan Juli. Mereka dilarikan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Landak sejak Jumat (27/12) pukul 14.00 WIB, karena kondisi lemah setelah muntah dan mencret.
"Orang tua kami dan adik-adik masuk rumah sakit Jumat pukul 14.00 WIB. Karena sejak pagi muntah-muntah dan buang air besar terus setelah makan kue kemasan," ungkap Mino anak sulung dari korban.
Ia mengaku, kue kering dalam kemasan diberi keluarganya yang dibeli dari Pontianak. Setelah dimakan, korban mengalami muntah-muntah, bahkan tamu yang datang untuk bernatalan juga sempat muntah.
"Bapak saya dan adik-adik sudah pulang ke rumah Jumat pukul 24.00 WIB malam. Sedangkan ibu saya masih terbaring lemah di ruang rawat inap di rumah sakit," ujar Mino.
Direktur RSUD Landak Pius Edwin membenarkan adanya enam pasien warga Desa Amboyo Selatan yang dirawat akibat muntah-muntah dan mencret.
"Kita hanya menduga keracunan, karena untuk memastikan harus uji sampel makanan. Cuma kita hanya fokus merawat pasien yang masuk di rumah sakit saja untuk diberi pengobatan," kata Pius Edwin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Enam korban tersebut yaitu Kilim dan Jamana, serta anak dan menantunya Rano, Sukardi, Agus dan Juli. Mereka dilarikan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Landak sejak Jumat (27/12) pukul 14.00 WIB, karena kondisi lemah setelah muntah dan mencret.
"Orang tua kami dan adik-adik masuk rumah sakit Jumat pukul 14.00 WIB. Karena sejak pagi muntah-muntah dan buang air besar terus setelah makan kue kemasan," ungkap Mino anak sulung dari korban.
Ia mengaku, kue kering dalam kemasan diberi keluarganya yang dibeli dari Pontianak. Setelah dimakan, korban mengalami muntah-muntah, bahkan tamu yang datang untuk bernatalan juga sempat muntah.
"Bapak saya dan adik-adik sudah pulang ke rumah Jumat pukul 24.00 WIB malam. Sedangkan ibu saya masih terbaring lemah di ruang rawat inap di rumah sakit," ujar Mino.
Direktur RSUD Landak Pius Edwin membenarkan adanya enam pasien warga Desa Amboyo Selatan yang dirawat akibat muntah-muntah dan mencret.
"Kita hanya menduga keracunan, karena untuk memastikan harus uji sampel makanan. Cuma kita hanya fokus merawat pasien yang masuk di rumah sakit saja untuk diberi pengobatan," kata Pius Edwin.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013