Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah Indonesia memperkuat komitmen dukungan terhadap Palestina dalam bentuk peningkatan kerjasama di sejumlah bidang dan keberpihakan dalam upaya negara itu untuk menjadi negara merdeka sepenuhnya.

"Hubungan bilateral kita (Indonesia-Palestina-red) baik dan terus berkembang, menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan mencari peluang kerja sama yang baru," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers bersama Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah di Istana Merdeka Jakarta, Jumat sore.

Kepala Negara mengatakan ada tiga sektor yang terus ditingkatkan kualitas kerja sama antara Indonesia dan Palestina masing-masing di bidang politik, ekonomi dan hubungan antara manusia seperti pendidikan dan pariwisata,
    
"Di bidang politik Indonesia menggarisbawahi komitmen untuk mewujudkan negara Palestina yang berdaulat dan merdeka. Itu posisi Indonesia, Indonesia akan berkontribusi pada upaya itu," kata Presiden.

Indonesia, kata Presiden, senang Palestina telah menjadi negara peninjau di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menjadi negara anggota UNESCO.

"Dan kami berharap (Palestina-red) menjadi anggota organisasi internasional lainnya," tegas Kepala Negara.

Presiden menambahkan,"Indonesia juga mendorong upaya untuk pencapaian perdamaian dan negara Palestina merdeka dan berdaulat. Hal itu terus kami dukung."
 

 Belum ada perkembangan
Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah menghargai posisi dan peran Indonesia mendukung kemerdekaan dan kedaulatan Palestina meski saat ini perundingan dan upaya penyelesaian masalah Palestina belum ada perkembangan baru.

"Saya harus akui, belum ada terobosan (mengenai hal itu," kata Hamdallah.

Ia mengatakan perundingan damai antara Palestina dan Israel seharusnya bisa diselesaikan pada tahun ini, namun hingga saat ini masih terkesan jalan ditempat.

Saat ini ada sejumlah masalah yang masih menjadi isu utama antara lain mengenai perbatasan di Jerusalem, pengungsi dan sejumlah hal lainnya.

Hamdallah memberikan contoh bagaimana warga Palestina yang berada di Gaza sangat menderita dan seakan berada dalam penjara karena aksesnya tertutup.

"Namun kami yakin bisa mengatasi masalah itu dan menjadi negara merdeka seperti negara lainnya. Dimana ada niat, tentu akan ada jalan," tegasnya.

Palestina juga mengucapkan terima kasih atas bantuan Indonesia antara lain peningkatan kapasitas pegawai-pegawai negara di Palestina melalui serangkaian kerja sama pelatihan dengan Indonesia.

"Saya berterima kasih atas dukungan yang diberikan, salah satu contohnya adalah peningkatan kapasitas bagi 2.000 pegawai yang telah mendapatkan pelatihan di Indonesia," katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat siang, melangsungkan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah di Istana Merdeka.

PM Rami tiba di Istana Merdeka Jumat sekitar pukul 16.00 WIB dan langsung mengikuti upacara kenegaraan disertai dentuman meriam 19 kali.

Kedua pemimpin pemerintahan kemudian melakukan pembicaraan empat mata dan dilanjutkan pertemuan bilateral delegasi kedua negara. PM Rami Hamdallah didampingi Menlu Palestina Riyad Malki, Menteri Ekonomi Nasional Jawad N.A. Hirzallah, Menteri Perencanaan Pembangunan Mohammed A.M. Aburamadan, dan Duta Besar Palestina untuk RI Fariz N. Mehdawi.


Pewarta: Panca Hari Prabowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014