Pontianak (Antara Kalbar) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan
Barat melakukan sosialisasi tentang Pemilu 2014 ke kalangan lanjut usia,
kata Ketua KPU Kalbar Umi Rifdiyawati.
Sosialisasi tersebut dipusatkan di Panti Jompo di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Jumat.
"Ada sekitar 90 orang lanjut usia di panti tersebut yang ikut sosialisasi," ujar Umi Rifdiyawati.
Menurut dia, meski sudah berusia lanjut, namun mereka tetap diberikan informasi tentang pemilu.
Ia melanjutkan, sosialisasi pun dilakukan dalam suasana penuh keakraban dan kekeluargaan.
"Kami mengingatkan agar para lanjut usia itu untuk menggunakan hak pilih mereka pada 9 April mendatang," ujar dia.
Umi Rifdiyawati menuturkan, ada sejumlah pertanyaan yang diajukan ke Pemilihan Umum Provinsi (KPU). Misalnya Nek Minah yang bertanya tentang pemilih yang tidak dapat melihat dalam menggunakan hak pilihnya.
KPU tidak menyiapkan TPS khusus bagi para lanjut usia tersebut. "Tapi ada TPS di dekat panti jompo. Mereka nanti bisa memilih di sana," ujarnya.
Pendamping khusus hanya untuk mereka yang tidak dapat lagi melihat atau tuna netra.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Sosialisasi tersebut dipusatkan di Panti Jompo di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Jumat.
"Ada sekitar 90 orang lanjut usia di panti tersebut yang ikut sosialisasi," ujar Umi Rifdiyawati.
Menurut dia, meski sudah berusia lanjut, namun mereka tetap diberikan informasi tentang pemilu.
Ia melanjutkan, sosialisasi pun dilakukan dalam suasana penuh keakraban dan kekeluargaan.
"Kami mengingatkan agar para lanjut usia itu untuk menggunakan hak pilih mereka pada 9 April mendatang," ujar dia.
Umi Rifdiyawati menuturkan, ada sejumlah pertanyaan yang diajukan ke Pemilihan Umum Provinsi (KPU). Misalnya Nek Minah yang bertanya tentang pemilih yang tidak dapat melihat dalam menggunakan hak pilihnya.
KPU tidak menyiapkan TPS khusus bagi para lanjut usia tersebut. "Tapi ada TPS di dekat panti jompo. Mereka nanti bisa memilih di sana," ujarnya.
Pendamping khusus hanya untuk mereka yang tidak dapat lagi melihat atau tuna netra.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014