Pontianak (Antar Kalbara) - Ketua Harian Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Hilman Tisnawan, mengatakan minimnya curah hujan dalam beberapa bulan terakhir ikut memicu inflasi di wilayah itu.

Menurut Hilman Tisnawan di Pontianak, Jumat, pengaruh cuaca terhadap kebutuhan air bersih, karena kualitas air bersih yang dihasilkan PDAM Kota Pontianak menjadi payau.

Ia menambahkan, kondisi tersebut kemudian menjadi salah satu faktor pembentukan harga untuk komoditas nasi dengan lauk.

"Penurunan kualitas tersebut juga direspon oleh penjual es yang beralih menggunakan air mineral dalam pembuatan es sehingga mendorong kenaikan harga es," ujarnya.

Pada Februari 2014, tekanan inflasi bulanan di Kalbar meningkat signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yaitu dari 0,31 persen menjadi 2,55 persen (month to month).

Tingginya laju inflasi itu terindikasi dari kenaikan di dua kota acuan Survei Biaya Hidup, dimana inflasi di Kota Pontianak dan Singkawang masing-masing sebesar 2,73 persen dan 1,75 persen.

Menurut Hilman Tisnawan, pada Februari, ada beberapa hal pemicu inflasi yakni even tahunan yakni Cap Go Meh, "net inflow" (arus masuk netto) di Kantor Perwakilan BI yang mencapai Rp354,38 miliar; tarif angkutan udara yang melonjak drastis, serta cuaca kering yang membuat kebutuhan air bersih dan tawar meningkat.

Sementara kalau dipilah berdasarkan kelompok, penyumbang terbesar dari transportasi yakni 8,33 persen; bahan makanan sebesar 2,63 persen dan kelompok makanan jadi 2,30 persen.

Berdasarkan komoditas, sumbangan inflasi tertinggi antara lain tarif angkutan udara, nasi dengan lauk, cabai rawit dan es. Masing-masing menyumbang 1,68 persen; 0,13 persen; 0,12 persen dan 0,11 persen.

"Net inflow` juga menunjukkan adanya peningkatan transaksi keuangan masyarakat melalui perbankan yang kemudian disetor atau disimpan kembali oleh perbankan ke BI.

Namun, peningkatan transaksi ekonomi tersebut mendorong peningkatan permintaan barang dan jasa di Kalbar. "Kondisi ini diikuti kenaikan harga komoditas oleh pelaku usaha," katanya.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014