Pontianak (Antara Kalbar) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPIHD) Provinsi Kalimantan Barat memperbaiki skema pengiriman air zamzam bagi jamaah pada musim haji tahun ini.

Menurut Sekretaris PPIHD Provinsi Kalbar Odang Prasetyo di Pontianak, Senin, pengiriman tersebut akan memanfaatkan pesawat yang kosong setelah mengantar jamaah haji.

"Untuk bawaan air zamzam saja, satu kelompok terbang menghabiskan kargo seberat 4,5 ton," katanya.

Setiap orang dibolehkan membawa 10 liter, sedangkan satu kelompok terbang terdiri atas 450 orang.

Kemampuan angkut kargo satu pesawat berkisar 6 ton.

"Jadi, kargo di pesawat itu, didominasi air zamzam. Belum lagi koper milik jemaah," ujar dia.

Pada tahun lalu, PPIHD Provinsi Kalbar mulai mencoba mengubah mekanisme pengangkutan air zamzam.

Misalnya pesawat yang membawa jamaah dari embarkasi Batam berangkat ke Tanah Suci ketika pulang ke Indonesia tanpa penumpang.

"Pesawat tersebut sekalian membawa air zamzam dari Mekkah," kata dia.

Ia mengatakan untuk mengangkut dari embarkasi Batam ke Pontianak, juga memanfaatkan pesawat yang kosong setelah membawa jamaah dari Bandara Supadio Pontianak.

"Nanti kita siapkan tempat khusus. Tahun lalu karena Asrama Haji Pontianak belum siap, untuk sementara diamankan di Kantor Gubernur sambil dijaga Satpol PP," kata Odang Prasetyo.

Pada 2014, di Asrama Haji Pontianak akan disiapkan untuk menyimpan sementara air zamzam tersebut.

Ia mengakui barang bawaan jamaah terkadang perlu penanganan khusus agar tidak terlambat tiba.

"Pada tahun 2012 saja, kargo untuk jamaah asal Kalbar, kelebihan 12,4 ton," katanya.

Pihak maskapai untuk angkutan lokal jamaah haji Kalbar, katanya, menargetkan maksimal satu hari setelah jamaah tiba, bagi kargo yang tertinggal.

"Kalau tidak, mereka akan didenda. Itu sudah tercantum dalam kontrak kerja," demikian Odang Prasetyo. 


(T011/M029) 

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014