Surabaya (Antara Kalbar) - Produsen otomotif Mazda Indonesia menargetkan angka penjualan sebanyak 12.000 unit pada 2014, kendati harga mobil kelas premium mengalami kenaikan seiring kebijakan pemerintah menaikkan pajak penjualan barang mewah.

Presiden Direktur PT Mazda Motor Indonesia Keizo Okue kepada wartawan di Surabaya, Jumat, menyatakan cukup optimistis target itu bisa tercapai, karena potensi pasar penjualan mobil kelas premium di Indonesia masih cukup besar.

"Saya pikir kenaikan PPnBM (pajak penjualan barang mewah) terhadap penjualan mobil premium tidak terlalu berdampak, karena segmen pasar produk ini memang khusus," katanya usai peresmian showroom ke-2 Mazda wilayah Surabaya dan Jawa Timur.

Didampingi Direktur PT Mazda Eurokars Indonesia (mitra showroom) Fransiska Renata, ia mengatakan hingga triwulan pertama tahun ini, penjualan produknya untuk semua jenis sekitar 2.600 unit.

"Surabaya dan Jatim adalah pasar terbesar kedua kami setelah Jakarta. Kontribusi penjualannya juga signifikan," ujar Keizo tanpa merinci data penjualan.

Besarnya potensi pasar Jatim, tambah Keizo, tidak lepas dari kondisi perekonomian daerah ini yang terus meningkat dengan angka pertumbuhan pada 2013 mencapai di atas 7 persen.

Fransiska Renata menambahkan harga jual mobil kelas premium mengalami kenaikan berkisar 25-30 persen, sebagai dampak kebijakan pemerintah menaikkan PPnBM dari 75 persen menjadi 125 persen.

"Reaksi konsumen mungkin hanya berlangsung satu atau dua bulan, setelah itu pasar kembali normal. Jadi, target penjualan hingga akhir tahun tidak mengalami perubahan dan khusus untuk Jatim diharapkan bisa terjual 500 unit," ujarnya.

Pewarta: Didik Kusbiantoro

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014