Sungai Raya (Antara Kalbar) - Dinas Perikanan dan Kelautan Kubu Raya melakukan kunjungan lapangan dalam rangka sosialisasi desa terkait program bantuan dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) dalam rangka mengembangkan proyek pembangunan masyarakat pesisir.
"Sosialisasi yang kita lakukan ini bertujuan supaya masyarakat mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai arti penting pengelolaan sumberdaya berkelanjutan, sehingga masyarakat bersedia untuk merawat dan melestarikannya," kata Kepala Bidang Pesisir, Pengendalian, dan Pengawasan Konservasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kubu Raya, Abdul Rani, di Sungai Raya, Senin.
Dia mengatakan, sebelumnya program pengembangan masyarakat pesisir ini telah dilakukan dan berjalan di lima desa seperti Desa Kuala Karang, Sungai Nibung, Dabung, Batu Ampar, dan Padang Tikar 1, dan tahun 2014 ini kita kembali melakukan sosialisasi untuk melaksanakan program serupa di empat desa seperti Desa Teluk Gelam, Desa Kubu, Desa Nipah Panjang, dan Desa Mangkalang.
Selain sosialisasi dalam kesempatan itu kata Abdul Rani pihaknya juga melakukan pendataan masyarakat pra sejahtera yang akan diberikan bantuan. Masyarakat yang telah terdata ini kemudian membuat kelompok masyarakat dan bantuan tersebut akan disalurkan melalui setiap kelompok masyarakat yang telah dibentuk di masing-masing desa.
Di samping Dinas Perikanan dan Kelautan, dalam kegiatan sosialisasi itu juga melibatkan Project Implementation Unit, komite pemberdayaan masyarakat pesisir, Village Working Group, Tenaga Pendamping desa, penyuluh, dan konsultan.
"Salah satu sisi positif dari program ini adalah setiap kelompok masyarakat yang telah terbentuk menentukan sendiri kebutuhan mereka masing-masing," tuturnya.
Diberikannya kebebasan bagi masyarakat untuk menentukan sendiri kebutuhan yang diinginkan lantaran di setiap desa tentu saja memiliki kebutuhan dan kondisi spesifik yang berbeda.
Abdul Rani juga menjelaskan, setiap kebutuhan tersebut nantinya akan diidentifikasi, kemudian bantuan diberikan lalu kembali diserahkan kepada masyarakat langsung untuk mengelolanya.
"Dengan cara seperti ini masyarakat yang telah terbantu akan memotivasi kelompok masyarakat lainnya yang belum mendapat bantuan, sehingga ke depan, diharapkan masalah perekonomian yang terjadi di tiap desa dapat teratasi," katanya.
Selain itu, lanjutnya, secara lebih luas, masyarakat akan memiliki kesadaran serta niat untuk menjaga lingkungan, sumberdaya pesisir dan laut yang terdapat di desa.
Untuk memperlancar semua proses juga diperlukan komunikasi yang baik antar warga. Berkaitan dengan hal tersebut, selain bantuan berupa kebutuhan masing-masing kelompok di tiap desa, juga akan ada bantuan dana untuk membangun pondok informasi di tiap desa.
Dana akan diberikan kepada pokmas yang menangani infrastruktur, dan pokmas inilah yang akan merealisasikan pondok informasi tersebut. Kekurangan dana dapat ditutupi dari swadaya masyarakat.
"Pondok Informasi ini dapat digunakan untuk berbagai macam kegiatan dan demi kepentingan masyarakat di desa bersangkutan,"kata Abdul Rani.
Dia berharap program bantuan itu mendapat dukungan penuh dari masyarakat karena banyak manfaat yang didapat dan menyentuh langsung pada kebutuhan masyarakat.
Kepala Desa Teluk Gelam, Kecamatan Teluk Pakedai, Jainudin Abu mengaku sangat menyambut baik adanya program pemberdayaan bagi masyarakat pesisir itu.
"Kalau bisa juga ada semacam bimbingan bagi masyarakat secara rutin untuk mengelola setiap bantuan yang diberikan, sehingga hasilnya akan maksimal," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Sosialisasi yang kita lakukan ini bertujuan supaya masyarakat mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai arti penting pengelolaan sumberdaya berkelanjutan, sehingga masyarakat bersedia untuk merawat dan melestarikannya," kata Kepala Bidang Pesisir, Pengendalian, dan Pengawasan Konservasi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kubu Raya, Abdul Rani, di Sungai Raya, Senin.
Dia mengatakan, sebelumnya program pengembangan masyarakat pesisir ini telah dilakukan dan berjalan di lima desa seperti Desa Kuala Karang, Sungai Nibung, Dabung, Batu Ampar, dan Padang Tikar 1, dan tahun 2014 ini kita kembali melakukan sosialisasi untuk melaksanakan program serupa di empat desa seperti Desa Teluk Gelam, Desa Kubu, Desa Nipah Panjang, dan Desa Mangkalang.
Selain sosialisasi dalam kesempatan itu kata Abdul Rani pihaknya juga melakukan pendataan masyarakat pra sejahtera yang akan diberikan bantuan. Masyarakat yang telah terdata ini kemudian membuat kelompok masyarakat dan bantuan tersebut akan disalurkan melalui setiap kelompok masyarakat yang telah dibentuk di masing-masing desa.
Di samping Dinas Perikanan dan Kelautan, dalam kegiatan sosialisasi itu juga melibatkan Project Implementation Unit, komite pemberdayaan masyarakat pesisir, Village Working Group, Tenaga Pendamping desa, penyuluh, dan konsultan.
"Salah satu sisi positif dari program ini adalah setiap kelompok masyarakat yang telah terbentuk menentukan sendiri kebutuhan mereka masing-masing," tuturnya.
Diberikannya kebebasan bagi masyarakat untuk menentukan sendiri kebutuhan yang diinginkan lantaran di setiap desa tentu saja memiliki kebutuhan dan kondisi spesifik yang berbeda.
Abdul Rani juga menjelaskan, setiap kebutuhan tersebut nantinya akan diidentifikasi, kemudian bantuan diberikan lalu kembali diserahkan kepada masyarakat langsung untuk mengelolanya.
"Dengan cara seperti ini masyarakat yang telah terbantu akan memotivasi kelompok masyarakat lainnya yang belum mendapat bantuan, sehingga ke depan, diharapkan masalah perekonomian yang terjadi di tiap desa dapat teratasi," katanya.
Selain itu, lanjutnya, secara lebih luas, masyarakat akan memiliki kesadaran serta niat untuk menjaga lingkungan, sumberdaya pesisir dan laut yang terdapat di desa.
Untuk memperlancar semua proses juga diperlukan komunikasi yang baik antar warga. Berkaitan dengan hal tersebut, selain bantuan berupa kebutuhan masing-masing kelompok di tiap desa, juga akan ada bantuan dana untuk membangun pondok informasi di tiap desa.
Dana akan diberikan kepada pokmas yang menangani infrastruktur, dan pokmas inilah yang akan merealisasikan pondok informasi tersebut. Kekurangan dana dapat ditutupi dari swadaya masyarakat.
"Pondok Informasi ini dapat digunakan untuk berbagai macam kegiatan dan demi kepentingan masyarakat di desa bersangkutan,"kata Abdul Rani.
Dia berharap program bantuan itu mendapat dukungan penuh dari masyarakat karena banyak manfaat yang didapat dan menyentuh langsung pada kebutuhan masyarakat.
Kepala Desa Teluk Gelam, Kecamatan Teluk Pakedai, Jainudin Abu mengaku sangat menyambut baik adanya program pemberdayaan bagi masyarakat pesisir itu.
"Kalau bisa juga ada semacam bimbingan bagi masyarakat secara rutin untuk mengelola setiap bantuan yang diberikan, sehingga hasilnya akan maksimal," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014