Kuala Lumpur (Antara Kalbar) - Imam Besar Masjid Negara Malaysia Tan Sri Syaikh Ismail Muhammad meminta Presiden Amerika Serikat Barack Obama untuk menghentikan penindasan terhadap masyarakat Islam seluruh dunia.

Syaikh Ismail mengungkapkan hal tersebut kepada Obama saat mengiringi Presiden AS itu dalam lawatan ke Masjid Negara dan Makam Pahlawan di Jalan Perdana di Kuala Lumpur, Minggu.

Menjawab permintaan itu, Obama mengatakan: "Doakan saya", kata Ismail seperti dikutip Bernama, Minggu.

Syaikh Ismail mengatakan Obama kepada dirinya mengungkapkan bahwa setiap hari apabila bangun dari tidur, ia senantiasa berusaha untuk menghentikan penindasan dan konflik yang melibatkan masyarakat.

Pertemuan Syaikh Ismail (70) dengan Obama merupakan pertemuan kedua dengan presiden AS yang sedang berkuasa, setelah pertama kali ia bertemu dengan Presiden Lyndon B.Johnson pada 1966, kira-kira 48 tahun lalu saat ia baru berusia 22 tahun dan menjadi seorang pelajar tahfiz.

Sepanjang percakapan mereka, Obama kerap kali menjawab dengan kata-kata "Insya Allah" dan "terima kasih", kata Ismail.

Kunjungan Obama ke Masjid Negara merupakan agenda pertama hari kedua lawatannya ke Malaysia yang menandakan penerimaannya kepada praktik amalan kesederhanaan dalam Islam di Malaysia yang mayoritas penduduknya yang berjumlah 30 juta beragama Islam.

Obama, yang tiba Sabtu (26/4) untuk kunjungan kenegaraan selama tiga hari ke Malaysia, didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Khairy Jamaluddin Abu Bakar dan Duta Khusus AS untuk Organisasi Kerjasama Islam, Rashad Hussain.

Setelah lawatan Obama itu, Syaikh Ismail mengadakan pertemuan singkat dengan Rashad yang antara lain menyentuh tentang perbankan Islam, program pembangunan usahawan Muslim dan hab halal.

Syaikh Ismail mengatakan Rashad mengungkapkan rasa kagum AS terhadap sistem perbankan Islam yang dilaksanakan di negara ini dan berminat untuk mengetahui lebih lanjut mengenalnya.

Pewarta: N. Aulia Badar

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014