Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menyiapkan Operasi Mantap Brata untuk pengamanan penyelenggaraan tahapan pemilihan presiden dengan melibatkan dua pertiga kekuatan ditambah dukungan TNI.
"Tujuan Operasi Mantap Brata untuk pengamanan Pilpres," kata Kepala Polda Kalbar melalui Kabid Humas AKBP Mukson Munandar saat dihubungi di Pontianak, Kamis.
Tahapan pengamanan dimulai dari masa kampanye, masa tenang, serta puncaknya pada pemungutan dan penghitungan suara.
"Serta setelah pemungutan dan penghitungan suara," ujar dia.
Ia melanjutkan, pola pengamanan bakal sama seperti pemilihan legislatif yang telah selesai. "Mungkin saja jumlah tempat pemungutan suaranya sama, tetapi tetap akan kita tata kembali," kata Mukson Munandar.
Pada pemilihan legislatif, pengamanan Polda Kalbar dengan pola satu polisi menjaga empat, tiga dan satu TPS sesuai dengan kerawanan masing-masing.
"Intinya, mulai dari pendistribusian logistik surat suara, pengamanan sudah kita mulai, sampai ke tempat tujuan. Dan sampai pergeseran pasukan dalam mengamankan kampanye dan seterusnya kita sudah siap," kata Mukson menegaskan.
Berdasarkan perhitungan dua pertiga kekuatan, maka pengamanan untuk pemilihan presiden mendatang sekitar 6.640 personil yang dilibatkan. Sedangkan untuk TNI, melibatkan satu per lima dari kekuatan Polri.
"Tapi tentu saja kami tidak meninggalkan pelayanan seperti biasa," kata Mukson.
Sementara Ketua KPU Provinsi Kalbar Umi Rifdiyawati berharap pelaksanaan pemilu presiden akan lebih baik dibanding penyelenggaraan pemilu legislatif.
"Kekurangan saat pelaksanaan pemilu legislatif, akan menjadi catatan dan evaluasi bagi kami," kata Umi Rifdiyawati.
Pemilu Presiden akan diikuti dua pasangan calon yakni Joko Widodo - Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Tujuan Operasi Mantap Brata untuk pengamanan Pilpres," kata Kepala Polda Kalbar melalui Kabid Humas AKBP Mukson Munandar saat dihubungi di Pontianak, Kamis.
Tahapan pengamanan dimulai dari masa kampanye, masa tenang, serta puncaknya pada pemungutan dan penghitungan suara.
"Serta setelah pemungutan dan penghitungan suara," ujar dia.
Ia melanjutkan, pola pengamanan bakal sama seperti pemilihan legislatif yang telah selesai. "Mungkin saja jumlah tempat pemungutan suaranya sama, tetapi tetap akan kita tata kembali," kata Mukson Munandar.
Pada pemilihan legislatif, pengamanan Polda Kalbar dengan pola satu polisi menjaga empat, tiga dan satu TPS sesuai dengan kerawanan masing-masing.
"Intinya, mulai dari pendistribusian logistik surat suara, pengamanan sudah kita mulai, sampai ke tempat tujuan. Dan sampai pergeseran pasukan dalam mengamankan kampanye dan seterusnya kita sudah siap," kata Mukson menegaskan.
Berdasarkan perhitungan dua pertiga kekuatan, maka pengamanan untuk pemilihan presiden mendatang sekitar 6.640 personil yang dilibatkan. Sedangkan untuk TNI, melibatkan satu per lima dari kekuatan Polri.
"Tapi tentu saja kami tidak meninggalkan pelayanan seperti biasa," kata Mukson.
Sementara Ketua KPU Provinsi Kalbar Umi Rifdiyawati berharap pelaksanaan pemilu presiden akan lebih baik dibanding penyelenggaraan pemilu legislatif.
"Kekurangan saat pelaksanaan pemilu legislatif, akan menjadi catatan dan evaluasi bagi kami," kata Umi Rifdiyawati.
Pemilu Presiden akan diikuti dua pasangan calon yakni Joko Widodo - Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
***1***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014