Jakarta (Antara Kalbar) - Juru bicara pasangan bakal calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Anies Baswedan, menilai "kampanye hitam" merugikan semua pihak yang ikut dalam kontestasi Pemilu Presiden 2014.
"Kita harus melihat konteks bahwa saat ini ada dua pasangan capres cawapres. Kampanye hitam akan hanya akan merugikan semuanya, karena akan membuat masyarakat saling melihat di antara keduanya. Jika yang diserang pasangan A maka pasangan B yang dilihat, begitu pula sebaiknya. Sehingga tak ada untungnya," kata Anies dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Ia juga menekankan bahwa bukan saatnya lagi melakukan kampanye hitam karena tugas pemimpin adalah mengirimkan pesan positif, bukan negatif.
"Mari kita bawa budaya politik baru yang lebih positif. Masyarakat menginginkan pemimpin yang positif bukan yang menakutkan," kata rektor Universitas Paramadina,Jakarta itu.
Anies juga mengungkapkan bahwa pasangan Jokowi-JK tidak akan melakukan pembalasan terhadap kampanye negatif dengan cara yang sama.
"Kami konsentrasi pada pesan positif. Mengembalikan bukan dengan statemen tapi dengan tindakan. Sehingga dengan sendirinya kampanye hitam itu terbantahkan. Jadi kami tidak akan ikut-ikutan kampanye negatif," kata pelopor Gerakan Indonesia Mengajar itu.
Salah satu bentuk kampanye hitam yang terjadi adalah tersebarnya tabloid bernama "Obor Rakyat" di sejumlah masjid di Jawa Timur dan Jawa Barat. Tabloid tersebut bergambar capres PDIP Jokowi sedang mencium tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan judul besar "Capres Boneka".
Pilpres 2014 diikuti dua pasangan bakal calon presiden-wakil presiden, yakni Jokowi-JK yang diusung PDIP, NasDem, PKB, dan Hanura serta didukung PKPI. Sementara itu,Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Gerindra, PAN, Golkar, PKS, PPP, dan PBB.
KPU saat ini masih melakukan verifikasi terhadap kelengkapan persyaratan pencalonan kedua pasangan bakal capres dan cawapres itu. Penetapan secara resmi sebagai pasangan capres dan cawapres akan dilakukan oleh KPU pada tanggal 31 Mei 2014.
Pengambilan nomor urut akan dilakukan pada tanggal 1 Juni, sedangkan masa kampanye dimulai sejak 4 Juni sampai dengan 5 Juli 2014.
(S024/A.F. Firman)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Kita harus melihat konteks bahwa saat ini ada dua pasangan capres cawapres. Kampanye hitam akan hanya akan merugikan semuanya, karena akan membuat masyarakat saling melihat di antara keduanya. Jika yang diserang pasangan A maka pasangan B yang dilihat, begitu pula sebaiknya. Sehingga tak ada untungnya," kata Anies dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.
Ia juga menekankan bahwa bukan saatnya lagi melakukan kampanye hitam karena tugas pemimpin adalah mengirimkan pesan positif, bukan negatif.
"Mari kita bawa budaya politik baru yang lebih positif. Masyarakat menginginkan pemimpin yang positif bukan yang menakutkan," kata rektor Universitas Paramadina,Jakarta itu.
Anies juga mengungkapkan bahwa pasangan Jokowi-JK tidak akan melakukan pembalasan terhadap kampanye negatif dengan cara yang sama.
"Kami konsentrasi pada pesan positif. Mengembalikan bukan dengan statemen tapi dengan tindakan. Sehingga dengan sendirinya kampanye hitam itu terbantahkan. Jadi kami tidak akan ikut-ikutan kampanye negatif," kata pelopor Gerakan Indonesia Mengajar itu.
Salah satu bentuk kampanye hitam yang terjadi adalah tersebarnya tabloid bernama "Obor Rakyat" di sejumlah masjid di Jawa Timur dan Jawa Barat. Tabloid tersebut bergambar capres PDIP Jokowi sedang mencium tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan judul besar "Capres Boneka".
Pilpres 2014 diikuti dua pasangan bakal calon presiden-wakil presiden, yakni Jokowi-JK yang diusung PDIP, NasDem, PKB, dan Hanura serta didukung PKPI. Sementara itu,Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Gerindra, PAN, Golkar, PKS, PPP, dan PBB.
KPU saat ini masih melakukan verifikasi terhadap kelengkapan persyaratan pencalonan kedua pasangan bakal capres dan cawapres itu. Penetapan secara resmi sebagai pasangan capres dan cawapres akan dilakukan oleh KPU pada tanggal 31 Mei 2014.
Pengambilan nomor urut akan dilakukan pada tanggal 1 Juni, sedangkan masa kampanye dimulai sejak 4 Juni sampai dengan 5 Juli 2014.
(S024/A.F. Firman)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014