Riyadh (Antara/AFP) - Raja Saudi Abdullah memuji pemilihan mantan panglima militer Abdel al-Sisi sebagai presiden Mesir sebagai "hari bersejarah" dan menyerukan konferensi donor untuk membantu negara itu melewati masalah ekonominya.

Raja, yang negaranya kaya dan sekutu kuat Mesir, mengatakan kemenangan Sisi menyapu 96,9 persen suara merupakan "hari bersejarah dan panggung baru bagi Mesir," dalam sebuah telegram yang diterbitkan oleh kantor berita negara SPA.

"Untuk saudara-saudara dan teman-teman Mesir ... Saya mengundang semua untuk menghadiri konferensi donor ... guna  membantu mengatasi krisis ekonomi," katanya.

Jenderal Purnawirawan Abdel Fatah Al sisi berhasil meraih kemenangan mutlak 96,9 persen dalam pemilihan presiden Mesir untuk menggantikan Presiden Mohamed Moursi yang dilengserkan pada awal Juli tahun lalu.

Ketua Komisi Pemilihan Presiden, Anwar Al Asie membacakan keputusan hasil pemilihan presiden (pilpres) itu pada Selasa petang waktu setempat.

Mantan Panglima Militer itu mengungguli lawan tunggalnya, Capres Hamdeen Sabahi dengan perolehan 23,7 juta suara atau 96,9 persen dari total 24,5 juta suara sah, dan Sabahi hanya memperoleh 3,1 persen atau hanya 757.511 suara.

Pengguna hak pilih sebanyak sebanyak 47,45 persen dari total daftar pemilih tetap 53,7 juta, dan 1,4 juta suara dinyatakan tidak sah.

Pilpres yang digelar pekan lalu selama tiga hari itu merupakan pemilu kedua pasca Revolusi 25 Januari 2011 yang menumbangkan 30 tahun rezim Presiden Hosni Mubarak.

Pemilu pertama digelar 2012 yang dimenangkan Mohamed Moursi dari Ikhwanul Muslimin, namun dilengserkan oposisi dukungan militer setahun kemudian pada 3 Juli 2013.

Moursi dan hampir semua pimpinan Ikhwanul Muslimin saat ini di dalam penjara atas tuduhan pembunuhan demonstran.

Presiden Al Sisi direncanakan dilantik oleh Ketua Mahkamah Konstitusi pada akhir pekan ini.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014