Landak (Antara Kalbar) - Para raja (ahli waris keraton/kesultanan) se-Kalimantan Barat, mayoritas memiliki sikap yang sama, mendukung pasangan nomor urut satu, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.
"Soal Pilpres, sikap Majelis Kerajaan Nusantara Kalbar melimpahkan kepada masing-masing kerajaan yang ada. Kalau majelis tidak ada ambil sikap," kata Ketua Majelis Kerajaan Nusantara Kalbar, Gusti Suryansyah usai musyawarah agung di Keraton Ismahayana Landak, di Ngabang, Ahad.
Menurutnya, masing-masing kerajaan membicarakan untuk sikap dukungan yang sama pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tanggal 9 Juli 2014. Dari 11 Raja yang ada di Kalbar sendiri ada satu yang tidak ambil sikap yaitu Kerajaan Ketapang.
"Kalau yang lain ada sepuluh, lebih membuka kepada calon pasangan Prabowo-Hatta. Alasannya, layak sebagai pemimpin dan diharapkan bisa membawa aspirasi dari keluarga kerajaan khususnya yang ada di Kalbar," ungkap Suryansyah.
Menurut dia, sikap para raja-raja se Kalbar akan diikuti oleh keluarga besarnya di masing-masing.
"Otomatis diikuti masyarakat kerajaan agar mendukung pasangan presiden dan wakil presiden yang didukungnya," ujar Suryansyah yang juga Pangeran Ratu Ismahayana Landak ini.
Sementara itu, pemilihan ketua Majelis Kerajaan Nusantara Kalbar sementara ditunda dan akan dilanjutkan pada pertemuan di acara Festival Para Je` di Keraton Sanggau.
Sedangkan musyawarah majelis di Keraton Landak yang digelar pada Jumat (20/6) malam hanya membahas mekanisme pemilihan dan pengambilan sikap dukungan pada Pilpres 2014.
"Kita hanya bahas soal mekanisme pemilihan pengurus majelis. Wacana yang dibahas akan dibentuk terlebih dahulu Dewan Agung yang nantinya, mereka yang membentuk panitia pemilihan ketua majelis," kata Suryansyah lagi.
Selain itu juga masa kerja majelis kerajaan nusantara Kalbar juga akan ditentukan apakah 3 atau 5 tahun. Dan akan dibentuk pula kepala sekretariat. "Jadi sementara kami tunda dan akan dilanjutkan nanti di Sanggau seusai Idul Fitri," kata Suryansyah.
(Kun/Y008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Soal Pilpres, sikap Majelis Kerajaan Nusantara Kalbar melimpahkan kepada masing-masing kerajaan yang ada. Kalau majelis tidak ada ambil sikap," kata Ketua Majelis Kerajaan Nusantara Kalbar, Gusti Suryansyah usai musyawarah agung di Keraton Ismahayana Landak, di Ngabang, Ahad.
Menurutnya, masing-masing kerajaan membicarakan untuk sikap dukungan yang sama pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tanggal 9 Juli 2014. Dari 11 Raja yang ada di Kalbar sendiri ada satu yang tidak ambil sikap yaitu Kerajaan Ketapang.
"Kalau yang lain ada sepuluh, lebih membuka kepada calon pasangan Prabowo-Hatta. Alasannya, layak sebagai pemimpin dan diharapkan bisa membawa aspirasi dari keluarga kerajaan khususnya yang ada di Kalbar," ungkap Suryansyah.
Menurut dia, sikap para raja-raja se Kalbar akan diikuti oleh keluarga besarnya di masing-masing.
"Otomatis diikuti masyarakat kerajaan agar mendukung pasangan presiden dan wakil presiden yang didukungnya," ujar Suryansyah yang juga Pangeran Ratu Ismahayana Landak ini.
Sementara itu, pemilihan ketua Majelis Kerajaan Nusantara Kalbar sementara ditunda dan akan dilanjutkan pada pertemuan di acara Festival Para Je` di Keraton Sanggau.
Sedangkan musyawarah majelis di Keraton Landak yang digelar pada Jumat (20/6) malam hanya membahas mekanisme pemilihan dan pengambilan sikap dukungan pada Pilpres 2014.
"Kita hanya bahas soal mekanisme pemilihan pengurus majelis. Wacana yang dibahas akan dibentuk terlebih dahulu Dewan Agung yang nantinya, mereka yang membentuk panitia pemilihan ketua majelis," kata Suryansyah lagi.
Selain itu juga masa kerja majelis kerajaan nusantara Kalbar juga akan ditentukan apakah 3 atau 5 tahun. Dan akan dibentuk pula kepala sekretariat. "Jadi sementara kami tunda dan akan dilanjutkan nanti di Sanggau seusai Idul Fitri," kata Suryansyah.
(Kun/Y008)
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014