Sungai Raya (Antara Kalbar) - PT PLN Wilayah Kalimantan Barat mencatat tunggakan listrik yang belum dibayar oleh pelanggan pada tahun 2014 ini mencapai Rp35 miliar.

"Tunggakan listrik untuk wilayah Kalbar pada umumnya cukup tinggi. Dan saya pun menilai hal ini disebabkan minimnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pembayaran tangihan rekening listrik," kata Deputi Hukum dan Humas PLN Kalbar, M. Doing di Sungai Raya, Kamis.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat Kalbar untuk tepat waktu melakukan pembayaran rekening listrik itu,"

Sementara untuk tunggakan listrik untuk pelanggan yang berdomisili di Kota Pontianak itu mencapai Rp19 miliar.

"Jadi ini nominal yang sangat besar sekali. Meskipun demikian PLN akan tetap berupaya menekan tunggakan itu sehingga menjadi nol persen," tuturnya.

Tunggakan itu, pun kata dia, berbagai macam, ada yang menunggaknya hingga dua bulan dan ada juga yang tiga bulan ke atas.

"Jadi tunggakan ini sangat bervariasi. Walau pun hanya dua hingga tiga bulan masa tunggakannya sangat berpengaruh sekali dengan nominal dari tunggakan tersebut," katanya.

Saat ini, jumlah pengguna listrik prabayar atau namanya listrik pintar di Kalbar sudah mencapai 29 persen dari total pelanggan PLN.

"Jika pelanggan masih belum sadar untuk membayar tagihan rekening listriknya, maka diharapkan masyarakat dapat beralih ke listrik prabayar atau yang kerap disosialisasikan oleh PLN sebagai listrik pintar. Sebab dengan menggunakan listrik pintar saya yakin masyarakat kalbar tidak akan lagi mengalami tunggakan rekeningnya," ujarnya.

Dia mengatakan, pelanggan akan memperoleh banyak keuntungan dari listrik prabayar. Di antaranya, tidak dikenakan biaya beban, pelanggan dapat mengontrol pemakaian listrik, voucher mudah didapat dan bebas dari kesalahan pencatatan.

"Untuk voucher itu mudah didapat. Dengan melalui SMS ke BANK, misalnya, Mandiri, BCA, BRI, masyarakat bisa melakukan pembelian voucher listrik tersebut. Jadi sistem kita saat ini sudah Online, hal ini dilakukan guna mempermudah masyarakat itu sendiri," tuturnya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014