Pontianak (Antara Kalbar) - Umat Muslim diingatkan agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan setelah sempat berbeda pilihan saat Pemilu Presiden lalu.

"Memilih pemimpin wajib, tetapi menjaga persatuan dan kesatuan, jauh lebih utama," kata Ustad Musmulyadi, saat menjadi Khatib Sholat Idul Fitri di Masjid Al Ilham, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI Pontianak, Senin.

Ia melanjutkan, Ramadhan kali ini suasananya berbeda karena selain puasa seluruh bangsa Indonesia juga menentukan pemimpin.

"Tapi siapapun yang terpilih, harus didukung," ujar dia.

Ia melanjutkan, semoga yang terpilih mampu mengemban amanat rakyat dan melaksanakan janji-janji yang diucapkan saat kampanye.

Sedangkan di sisi lain, saat ini hati umat Muslim tengah terkoyak-koyak ketika melihat Palestina. "Tindakan brutal yang dilakukan Israel, PBB juga menyatakan Israel sebagai penjahat perang dunia," ujar Musmulyadi.

Namun, lanjut dia, anehnya Amerika Serikat malah mengeluarkan sikap mendukung Israel.

"Sebagai yang se-akidah, sudah selayaknya kita berdoa agar ada bantuan yang tidak terlihat," kata dia.

Sementara selama Ramadhan diharapkan Umat Muslim menjadi pribadi yang dapat mengendalikan diri, peduli dengan lingkungan sosial, serta menjadi insan yang "mutaqin".

"Orang yang kuat dalam Islam adalah mereka yang mampu menahan marah. Islam tidak melarang untuk marah, tetapi melarang sifat yang berlebihan, marah yang meletup-letup," kata dia.

Kemudian jadilah orang yang mudah memaafkan dan meminta maaf, kalau berbuat salah selalu mengingat Allah dan meminta ampunan.

"Bertaqwalah kamu dimanapun berada. Pesan Rasulullah, bergaul dengan orang yang berakhlak baik," kata Musmulyadi.

(T011/N005)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014