Pontianak (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji berpesan kepada seluruh umat Islam di kota itu supaya memaksimalkan silahturahmi dengan menjadikan Idul Fitri tahun 2014 ini berbeda dari Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya karena baru saja telah melaksanakan pesta demokrasi pemilihan presiden.

"Walaupun kemarin beda pilihan, itulah seninya berdemokrasi. Mari merajut kembali dan maksimalkan bersilaturahmi untuk meminta maaf, memberi maaf dan menjadi seorang pemaaf. Jangan biarkan kedengkian dan kebencian merasuk kembali ke jiwa kita yang telah suci," katanya Sutarmidji, di Pontianak, Selasa.

Idul Fitri ini juga jangan dimaknai dengan hal-hal yang bersifat hura-hura. Jadikan Idul Fitri sebagai titik untuk mengevaluasi apa yang sudah dilakukan serta berupaya memperbaiki diri dalam menjalani kehidupan ke depan, kata Sutarmidji.

Midji juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga tali silaturrahim dan kekompakkan karena dengan demikian tercipta iklim yang kondusif sebagai modal dasar membangun Kota Pontianak.

"Saya harap momentum Idul Fitri ini digunakan untuk mengevaluasi diri guna perbaikan-perbaikan tatanan kehidupan kita pribadi, keluarga, lingkungan bermasyarakat maupun dalam kehidupan di Kota Pontianak," katanya.

Menurutnya, setelah melaksanakan puasa selama satu bulan penuh, seorang muslim yang kembali kepada fitrahnya selain sebagai hamba Allah yang bertakwa, ia juga akan memiliki kepekaan sosial yang tinggi peduli kepada lingkungannya. Itulah beberapa indikator dari gambaran seorang yang kembali kepada fitrahnya setelah selesai menunaikan ibadah shaum Ramadhan sebulan lamanya, dan itu akan tampak pada dirinya setelah selesai puasa Ramadhan, mulai hari ini dan seterusnya.

Namun bila ciri tersebut tidak tampak pada diri seorang muslim mulai hari ini dan hari-hari berikutnya, maka berarti latihan dan pendidikan puasa Ramadhan yang telah dilakukannya selama sebulan tidak berhasil, karena ia tidak mampu kembali kepada fitrahnya.

"Semoga dengan kembalinya semua warga muslim di negeri ini kepada fitrahnya, cita-cita Negara kita menjadi Negara yang Adil dan Makmur, di bawah ridha Allah SWT atau dengan istilah agama Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghoffur," katanya. 

(KR-RDO/E001)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014