Pontianak (Antara Kalbar) - Puluhan pendukung Prabowo Subianto - Hatta Rajasa mendatangi Kantor KPU Provinsi Kalimantan Barat di Jalan Ahmad Yani Pontianak, Rabu pagi.
"Ini bentuk dukungan moral atas upaya yang dilakukan oleh pasangan nomor urut satu di Pilpres lalu," kata Sekretaris DPD Gerindra Kalbar, Hendri Makaluasc di Pontianak.
Di Kantor KPU Provinsi Kalbar, mereka bertemu dengan Viryan Azis, Kasiono dan Misrawie. Ketua KPU Umi Rifdiyawati dan anggota Delfinus mengikuti sidang di Mahkamah Konstitusi.
Menurut Ketua DPD Gerindra Kalbar M Chandra Djamaluddin, proses pelaksanaan Pilpres 2014 yang diselenggarakan KPU bermasalah, tidak demokratis dan banyak penyimpangan maupun kecurangan.
"Kami telah menempuh jalan agar kecurangan yang terjadi diselesaikan terlebih dahulu, tapi KPU tidak menggubris," ujar dia.
Kini, pasangan yang diusung koalisi Merah Putih itu tengah melakukan langkah-langkah hukum yang konstitusional.
Berdasarkan surat KPU Nomor 1446, yang memerintahkan KPU seluruh daerah untuk membuka kotak suara dengan alasan mengamankan barang bukti.
"Kami menolak tindakan tersebut," ucapnya, menegaskan.
Ia mengajak kepada para pendukung, relawan yang ada di daerah dapat membuat posko kebenaran dan keadilan sebagai wadah untuk bergerak, berjuang dan berdiskusi.
MA Muhammadiyah, pengurus Gerindra menuturkan, di Kalbar ada 297 tempat pemungutan suara yang dianggap bermasalah.
Sementara anggota KPU Provinsi Kalbar Viryan Azis mengatakan, pengajuan permohonan ke MK adalah hak politik peserta pilpres.
"Yang kami ketahui, pengajuan gugatan pertama, Kalbar tidak ada. Begitu juga pengajuan yang kedua, juga tidak ada," kata Viryan Azis.
Ia menambahkan, kalaupun dari Kalbar ada, maka kami akan menyampaikan data dan fakta.
Pengamanan di KPU Provinsi Kalbar sangat ketat. Dua panser disiapkan di halaman kantor tersebut. Sementara puluhan polisi dan TNI bersenjata lengkap berjaga-jaga di dalam.
Dua tank disiagakan di Kantor Gubernur dan dua lainnya di halaman Universitas Muhammadiyah Pontianak yang masing-masing terletak di sebelah kanan dan kiri KPU Provinsi Kalbar.
(T.T011/C004)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Ini bentuk dukungan moral atas upaya yang dilakukan oleh pasangan nomor urut satu di Pilpres lalu," kata Sekretaris DPD Gerindra Kalbar, Hendri Makaluasc di Pontianak.
Di Kantor KPU Provinsi Kalbar, mereka bertemu dengan Viryan Azis, Kasiono dan Misrawie. Ketua KPU Umi Rifdiyawati dan anggota Delfinus mengikuti sidang di Mahkamah Konstitusi.
Menurut Ketua DPD Gerindra Kalbar M Chandra Djamaluddin, proses pelaksanaan Pilpres 2014 yang diselenggarakan KPU bermasalah, tidak demokratis dan banyak penyimpangan maupun kecurangan.
"Kami telah menempuh jalan agar kecurangan yang terjadi diselesaikan terlebih dahulu, tapi KPU tidak menggubris," ujar dia.
Kini, pasangan yang diusung koalisi Merah Putih itu tengah melakukan langkah-langkah hukum yang konstitusional.
Berdasarkan surat KPU Nomor 1446, yang memerintahkan KPU seluruh daerah untuk membuka kotak suara dengan alasan mengamankan barang bukti.
"Kami menolak tindakan tersebut," ucapnya, menegaskan.
Ia mengajak kepada para pendukung, relawan yang ada di daerah dapat membuat posko kebenaran dan keadilan sebagai wadah untuk bergerak, berjuang dan berdiskusi.
MA Muhammadiyah, pengurus Gerindra menuturkan, di Kalbar ada 297 tempat pemungutan suara yang dianggap bermasalah.
Sementara anggota KPU Provinsi Kalbar Viryan Azis mengatakan, pengajuan permohonan ke MK adalah hak politik peserta pilpres.
"Yang kami ketahui, pengajuan gugatan pertama, Kalbar tidak ada. Begitu juga pengajuan yang kedua, juga tidak ada," kata Viryan Azis.
Ia menambahkan, kalaupun dari Kalbar ada, maka kami akan menyampaikan data dan fakta.
Pengamanan di KPU Provinsi Kalbar sangat ketat. Dua panser disiapkan di halaman kantor tersebut. Sementara puluhan polisi dan TNI bersenjata lengkap berjaga-jaga di dalam.
Dua tank disiagakan di Kantor Gubernur dan dua lainnya di halaman Universitas Muhammadiyah Pontianak yang masing-masing terletak di sebelah kanan dan kiri KPU Provinsi Kalbar.
(T.T011/C004)
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014