Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat akan mensosialisasikan penyakit ebola kepada jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci tahun ini.

"Kita bekali jamaah agar tahu bagaimana penyakit tersebut menular," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Andy Jap di Pontianak, Jumat.

Selain itu, setiap calon haji akan diberi masker yang cukup untuk penggunaan selama 30 hari.

"Jadi, selama di Tanah Suci, mereka dapat mengganti masker setidaknya setiap hari," ujar dia.

Ia menjelaskan, ebola termasuk penyakit berbahaya dengan tingkat kematian cukup tinggi. "Yakni 90 persen kemungkinan meninggal dunia," kata dia.

Namun, ia menambahkan, cara penularan lebih sulit dibanding "Mers Corona".

Berdasarkan penelitian, ada kemungkinan penularan disebabkan cairan tubuh.

"Bahkan cairan tubuh dari yang sudah meninggal, masih dapat menjadi penular," katanya.

Saat ini, penyakit tersebut masih terpusat di Afrika namun mulai menyebar ke sejumlah daerah.

"Bahkan kabarnya sudah sampai Spanyol dan Arab Saudi. Ini yang perlu diwaspadai," kata Andy Jap.

Namun, ia mengingatkan, jamaah tidak perlu khawatir kalau sudah memahami cara menghindarinya.

"Jangan dekat-dekat dengan yang sakit selama di Tanah Suci," kata Andy Jap. Kemudian, sering-sering mencuci tangan menggunakan disinfektan. Sedangkan bagi tenaga kesehatan, memakai penutup muka.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014