Menyuke (Antara Kalbar) – Masyarakat Darit Kecamatan Menyuke Kabupaten Landak, Sabtu (16/8) menggelar ritual adat Nabo Panyugu 9 Ansenkg Landak.

Ritual adat ini digelar tidak jauh dari pemuiman penduduk di pasar Darit . Tujuannya dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-69 dengan ucapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    
Hadir dalam acara riktual adat nabo panyugu Ansenkg Landak ini, camat Menyuke, Kapolsek, Danramil, Ketua DAD Menyuke, pemuda dan masyarakat Menyuke.

Samat Menyuke, F.Yonas mengatakan, empat tahun sejak ia menjabat camat Menyuke dari tahun 2011-2014, kegiatan ritual adat nabo panyugu 9 Ansenkg Landak ini, sering dilaksanakan masyarakat setempat.  “Saya pribadi memiliki kebanggaan atas diselenggarakan acara riktual adat ini, atas kerjasama dan dukungan masyarakat,” ujar Yonas.

Yonas menuturkan, seiring kehidupan dan perkembangan di masyarakat adat, tidak bisa melupakan adat dan budaya setiap menjelang peringatan HUT RI setiap tahunnya. Sehingga tujuan kegiatan itu untuk memberikan rasa kenyamanan, aman yang menjadi dambaan bagi masyarakat Menyuke.

“Kekompakan dan kerjasama inilah yang kita harapkan, baik dalam kegiatan apapun, apa lagi mengenai adat-istiadat sangat perlu kita junjung tinggi,” ujar Yonas.

Sementara itu, Sipi selaku Panyangahan (Imam) mengatakan,  panyugu 9 Ansenkg Landak yang terletak di kecamatan Menyuke ini merupakan sejarah orang tuha di jaman dahulu.Setiap kali ada pertemuan atau rapat, Patih yang berasal dari Setolo sebagai ketua.

Dari ke 9 Ansenkg Landak ini yaitu; Raksagati dari Setolo, Ria di Jariikng, Singa Laga di Mamek, Undok di Bagak, Damang Sagala di Batukng, Anjah di Bamaya, Mamo di Bangawatn, Karatauda di Sagnyekng dan Tambak Baya di Satona. “Inilah orang- orang di zaman dulu yang menunggu 9 anseng Landak, yang penyugunya masih ada terletak di Darit Kecamatan Menyuke,” ungkap Sipi.

Pangkalatn Nek Patih, Itus menambahkan, nek patih berada di tengah masyarakat Menyuke,. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada muspikan dan masyarakat Menyuke yg masih ingat budaya dan adat  itu. “Tujuh abad yang lalu, sudah ada keberadaan Panyugu 9 Ansenkg Landak dan ini hasil dari perjuangan di masa lalu, sehingga sampai saat ini, masih kita akui,” kata Itus.

Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) kecamatan Menyuke, F.Santing selaku lembagai adat mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang bekerja demi orang banyak. “Kekompakan dan kerjasama dalam hal kegiatan apapun di masyarakat, adat yang ada ini kita junjung tinggi,” kata Santing.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014