Jakarta (Antara Kalbar) - Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim Al-Mubarak menegaskan bahwa kabar tentang rencana pemindahan makam Nabi Muhammad SAW sama sekali tidak benar.

"Itu hanya isu belaka dan hal itu tidak mungkin terjadi," kata Mustafa usai bertemu dengan jajaran Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin.

Mustafa menegaskan komitmen Pemerintah Arab Saudi untuk tetap menjaga keutuhan makam sesuai dengan wasiat Rasulullah. Pemerintah Arab Saudi dan Raja Abdullah Bin Abdul Aziz juga tidak memiliki pemikiran untuk memindahkan makam Nabi Muhammad SAW.

"Jangankan membiarkan membongkar, menyentuh saja tidak diperbolehkan," kata Mustafa.

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Dewan Syuro KH Aziz Mansyur bersama beberapa fungsionaris PKB, antara lain KH Abdul Ghofur, KH Mukhlas, KH Maman Imanulhaq, Andi Muawiyah Ramly, Marwan Ja'far, Imam Nahrawi, dan Yusuf Mujenih, tampak lega mendengar langsung penjelasan dari wakil Pemerintah Arab Saudi itu.

"Pertemuan ini penting untuk menjelaskan kepada seluruh umat di Indonesia. Pertama isu itu tidak benar dan kedua 'tabayyun' (klarifikasi) antara kami dan Pemerintah Arab Saudi agar semua umat Islam bisa membangun kepercayaan," kata Muhaimin.

Sementara itu Maman Imanulhaq menjelaskan PKB yang mayoritas konstituennya adalah Nahdliyin atau warga NU memiliki tanggung jawab untuk mengawal seluruh ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja), ajaran yang dianut NU.

Menurut dia, PKB berkepentingan melakukan klarifikasi ketika merebak isu bahwa Pemerintah Arab Saudi akan memindahkan makam Rasulullah SAW karena meresahkan warga NU.

"Kami juga mendengar khutbah-khutbah yang mulai keras. Kami khawatir ini akan memperburuk situasi. Itulah mengapa kami meminta 'tabayyun' kepada Pemerintah Arab Saudi," kata Maman.

(S024/I. Sulistyo)

Pewarta: Sigit Pinardi

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014