Jakarta (Antara) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan saat ini Provinsi Kalimantan Timur terdapat 46 titik api atau hotspot, sementara di Kalimantan Barat ada 27 titik api.

"Ada sekitar 46 titik api di wilayah Kaltim dan itu lebih banyak dibandingkan dengan provinsi lainnya," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Jakarta Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan banyaknya titik api di wilayah Kaltim itu berdasarkan dari pantauan setelit NOA18 dan hasil observasi hotspot melalui pemantauan data Modis di BNPB.

"46 titik api di Kaltim itu kemungkinan besar akan membakar hutan yang ada di wilayah itu, semoga pemerintah setempat cepat melakukan penanggulangan," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan pantauan BNPB hingga 8 September 2014, ada sekitar 15 provinsi di Indonesia yang terdapat titik api dan hal itu penyebab adanya kebakaran hutan.

Sebanyak 15 provinsi yang terdapat titik api itu, di antaranya  Kalimantan Timur (46 titik api), Kalbar (27), Kalteng (19), Kalsel (16).

Selain itu, Sultra dan Sulsel, masing-masing lima titik api, Sumsel, Kaltara, Sulteng, masing-masing empat titik api, Jatim (3), Riau (2), sedangkan  Aceh, Lampung serta Bali, masing-masing satu titik api.

Dia mengatakan saat ini sejumlah provinsi sedang melakukan penanggulangan terhadap kebakaran hutan maupun lahan yang terjadi di daerah mereka masing-masing.

Ia mencontohkan Provinsi Kalimantan Barat telah menyiapkan Mist Generator milik BPPT sebanyak enam unit yang semua telah dioperasikan dan terpasang di beberapa titik di area hotspot.

"Yang jelas semua provinsi telah melakukan upaya penanggulangan terhadap adanya titik api di daerah masing-masing dan semoga kebakaran hutan ini cepat ditanggulangi hingga tuntas," katanya.

(SDP-71/M.H. Atmoko)

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014