Pontianak (Antara Kalbar) - Provinsi Kalimantan Barat menjadi lokasi program tentara manunggal ketahanan pangan yang melibatkan TNI AD, pemerintah daerah serta Kementerian Pertanian.
"Sekarang kita mulai panen dari padi program tentara manunggal ketahanan pangan atau TMKP," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Hazairin saat dihubungi di Pontianak, Selasa.
Ia melanjutkan, yang dilakukan pemerintah adalah sebagai pendamping untuk program TMKP.
Menurut dia, pendampingan oleh TNI AD itu meliputi kegiatan penanaman padi melalui sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL PTT).
"Selain itu, mencetak sawah baru," kata Hazairin. Di Kalbar, untuk SL PTT padi di areal seluas 125 ribu hektare. Sedangkan untuk cetak sawah luasnya 2.830 hektare.
Ia hari ini mewakili Gubernur Kalbar Cornelis bersama Pangdam Tanjungpura Mayjen TNI A Ibrahim Saleh dan Bupati Sanggau Paolus Hadi menghadiri panen padi SL PTT di Dusun Bungkang, Desa Lumut, Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau.
"Luasnya sekitar 80 hektare," kata Hazairin Haderi. Penanaman padi masih menggunakan metode konvensional dengan hasil berkisar 4 ton per hektare gabah kering panen.
Secara keseluruhan, yang sudah dilakukan berkisar 40 persen. "Nanti sisanya pada musim penghujan. Makanya, panglima ikut memantau kegiatan ini," kata dia.
Hazairin juga berencana menerapkan teknologi Hazton untuk meningkatkan produktivitas padi melalui program TMKP.
Teknologi tersebut memungkinkan dalam satu rumpun diisi oleh tanaman yang produktif sehingga hasilnya maksimal serta kualitas pascapanen baik.
"Ini sudah kita coba, dan hasilnya sangat menggembirakan," kata Hazairin. Produktivitas petani yang umumnya 3 ton hingga 4 ton dalam satu hektare, naik menjadi dua kali lipat bahkan lebih.
***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Sekarang kita mulai panen dari padi program tentara manunggal ketahanan pangan atau TMKP," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar Hazairin saat dihubungi di Pontianak, Selasa.
Ia melanjutkan, yang dilakukan pemerintah adalah sebagai pendamping untuk program TMKP.
Menurut dia, pendampingan oleh TNI AD itu meliputi kegiatan penanaman padi melalui sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL PTT).
"Selain itu, mencetak sawah baru," kata Hazairin. Di Kalbar, untuk SL PTT padi di areal seluas 125 ribu hektare. Sedangkan untuk cetak sawah luasnya 2.830 hektare.
Ia hari ini mewakili Gubernur Kalbar Cornelis bersama Pangdam Tanjungpura Mayjen TNI A Ibrahim Saleh dan Bupati Sanggau Paolus Hadi menghadiri panen padi SL PTT di Dusun Bungkang, Desa Lumut, Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau.
"Luasnya sekitar 80 hektare," kata Hazairin Haderi. Penanaman padi masih menggunakan metode konvensional dengan hasil berkisar 4 ton per hektare gabah kering panen.
Secara keseluruhan, yang sudah dilakukan berkisar 40 persen. "Nanti sisanya pada musim penghujan. Makanya, panglima ikut memantau kegiatan ini," kata dia.
Hazairin juga berencana menerapkan teknologi Hazton untuk meningkatkan produktivitas padi melalui program TMKP.
Teknologi tersebut memungkinkan dalam satu rumpun diisi oleh tanaman yang produktif sehingga hasilnya maksimal serta kualitas pascapanen baik.
"Ini sudah kita coba, dan hasilnya sangat menggembirakan," kata Hazairin. Produktivitas petani yang umumnya 3 ton hingga 4 ton dalam satu hektare, naik menjadi dua kali lipat bahkan lebih.
***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014