Pontianak (Antara Kalbar) - Produsen notebook terkemuka dunia, ASUS kini lebih percaya diri dalam persaingan pasar smartphone tanah air seiring tingginya minat konsumen terhadap produk ZenFone yang diluncurkan pertengahan April lalu.

"Sekarang kita baru lima persenan. Tapi ini sudah bagus karena kita baru mulai beberapa bulan lalu," kata Country Product Group Leader, ASUS Indonesia, Juliana Cen di Pontianak, Selasa.

Ia melanjutkan, pada tahun depan ASUS Indonesia menargetkan mampu meraih pangsa pasar smartphone hingga 20 persen melalui berbagai produk termasuk ZenFone.

Saat ini, ASUS Indonesia terus mempromosikan produk-produknya di sejumlah kota di Indonesia termasuk Pontianak. "Pasar di Pontianak potensial, kami sudah mengunjungi beberapa toko, ternyata untuk ZenFone, sudah habis. Kalau pun ada, harganya tinggi," kata Juliana Cen.

Namun ia menegaskan bahwa ASUS tidak mengambil keuntungan dari tingginya permintaan produk smartphone. "Itu dealer, kalau kita nggak. Makanya kita minta agar dealer menjual sesuai standar kita," katanya.

Pasar ASUS di Kalbar saat ini baru di kisaran 2 - 3 persen dari penjualan global di Indonesia.

Ia menambahkan, sebagai provinsi yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,72 persen hingga kuartal kedua 2014, Pontianak dan Kalbar pada umumnya sangatlah potensial.

Ia mencontohkan di sektor perdagangan, jasa, pertanian dan industri pengolahan yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut erat kaitannya dengan kebutuhan akan perangkat IT dan telekomunikasi.

Di Pontianak, ASUS Indonesia menggelar media briefing, sales training, serta dealers gathering. "Sejumlah produk-produk terbaru andalan ASUS diresmikan kehadirannya sekaligus bukti keseriusan ASUS menggarap pasar Kalimantan Barat," katanya menegaskan.

Bagi ASUS, Kalbar sebagai daerah yang sangat menarik. "Kami yakin bahwa dengan fokus menggarap kawasan ini, kita dapat tumbuh dan berkembang bersama-sama," ujar dia.

***2***

T011

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014