Sintang (Antara Kalbar) - Komandan Korem 121/Abw, Kolonel Alfret Denny Tuejeh mengatakan perbatasan Kalbar RI dengan Malaysia sangat panjang dan membutuhkan pengamanan ekstra untuk mencegah kasus-kasus penyelundupan.

Ia mengatakan, sampai sekarang ada 45 pos pengamanan sepanjang perbatasan di Kalbar. Pos-pos tersebutsaat ini dijaga oleh 700 personil TNI dari  Batalion Infanteri Lintas Udara 501 Kostrad dan Yonif 315/ Garuda rai Kodam III Siliwangi.

Namun Denny menilai masih perlu ada penambahan pos baru di wilayah perbatasan. Saat ini Korem 121/Abw masih mengkaji wilayah mana saja yang dibutuhkan penambahan pos baru.

 â€œNanti akan kami laporkan ke Panglima untuk kemudian dibawa ke Mabes TNI dan direncanakan pembangunannya. Saya mengharapkan pasukan TNI yang berpatroli antar pos bisa saling ketemu sehingga tidak ada patok yang tidak terawasi,” katanya.

Ia menyampaikan dari lima kabupaten di Kalbar yang berbatasan langsung dengan Malaysia, Kabupaten Kapuas Hulu merupakan kabupaten yang jumlah pos perbatasannya masih kurang. Sebab di sana ada taman nasional yang berada di perbatasan sehingga masih sulit untuk dibangun pos baru. “Tapi kami tetap menyarankan dibangunnya pos-pos baru,” kata dia.

Dia menyampaikan wilayah perbatasan memang masih rawan kasus-kasus penyelundupan. Saat ini kasus penyelundupan kayu gaharu sedang marak. Denny membeberkan seminggu yang lalu, Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Malaysia berhasil menggagalkan penyelundupan kayu gaharu di Entikong.
“Kayu gaharu yang ditangkap ada 3 ton dan kasusnya sudah diserahkan ke kepolisian,” katanya.

Pewarta: Faiz

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014