Pontianak  (Antara Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji mengajak masyarakat kota itu agar mendonorkan darahnya secara rutin, karena selain membuat si pendonor sehat juga membantu masyarakat yang memamng membutuhkan donor darah tersebut.

"Tidak sedikit orang baru merasakan pentingnya keberadaan Palang Merah Indonesia (PMI) ketika mereka membutuhkan darah. Namun sebaliknya, ketika orang tidak membutuhkan darah, terkesan mereka tidak peduli apa fungsi dibentuknya PMI," kata Sutarmijdi seusai memimpin upacara Hari Ulang Tahun PMI ke-69 di Pontianak, Kamis.

Peran PMI tidak bisa dipandang sebelah mata, bahkan untuk kasus-kasus tertentu peran PMI jauh lebih penting dibandingkan rumah sakit, katanya.

"Bukan tidak mungkin penyakit-penyakit tertentu yang menimpa seseorang, pihak rumah sakit sangat tergantung pada PMI dalam hal kebutuhan untuk donor darah," ungkapnya.

Menurut Sutarmidji, saat ini Kota Pontianak membutuhkan darah sekitar 1.000 kantong setiap bulannya. Artinya, setiap bulan PMI berupaya menyelamatkan sekitar 1.000 nyawa.

"Karena tanpa darah itu dipastikan yang bersangkutan tidak akan bisa terselamatkan. Jadi, ketika tindakan medis memerlukan darah berarti nyawa yang bersangkutan tergantung pada PMI," kata Sutarmidji.

Ia meminta PMI lebih profesional, terlebih dengan pembenahan nanti, PMI Kota Pontianak akan dilengkapi dengan beberapa peralatan modern sehingga strelisasi darah bisa lebih akurat.

"Dengan demikian para penerima donor darah bisa mendapatkan darah yang betul-betul sehat dan tidak terjangkit dengan penyakit apapun," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota pontianak juga menyerahkan piagam penghargaan secara simbolis kepada pendonor yang telah mendonorkan darahnya ke-25 kali. Mereka yang menerima piagam penghargaan diantaranya Anton (anggotaTNI/Kodam), Aan Supriatna (anggotaPolri), Hari Setiawan (anggota TNI AU) Mieswanto (PM), Ruslizan Arief (PNS), kemudian masyarakat umum Rusli, Suryanis, Aries, Wijanarko, Muhammad Sukri, dan Kamaruddin.



Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014