Makkah (Antara Kalbar) - Koper-koper jemaah haji Indonesia yang akan pulang ke Indonesia pada gelombang pertama sudah dikumpulkan sejak 2 Oktober untuk siap diangkut ke Bandara Jeddah guna dipulangkan ke Indonesia.
"Saat ini baju tinggal tiga lembar, karena koper sudah diangkut ke bandara, sehingga tiap hari harus dicuci," ujar Tanti, anggota haji kelompok terbang (kloter) pertama Debarkasi Pondok Gede Jakarta, di Makkah, Selasa.
Tanti akan diberangkatkan ke Indonesia pada Kamis, 9 Oktober melalui Bandara Jeddah. Kloter ini berangkat dari Indonesia menuju Arab Saudi pada 1 September 2014.
Hal yang sama diakui oleh Hasbi. Ia juga hanya tinggal menyisakan beberapa helai pakaian. Hasbi mengatakan pengumuman pengumpulan koper agak tiba-tiba sehingga mereka sulit mengatur kebutuhan pakaian.
Ia mengatakan pada 30 September mereka baru diberitahu bahwa esoknya (1 OKtober) harus sudah menimbang barang untuk diangkut. Padahal pada tanggal 2 Oktober mereka harus menuju Arafah untuk melaksanakan wukuf dan selanjutnya bergerak ke Muzdalifah dan tanggal 4 hingga 6 Oktober di Mina.
Akibatnya, baju yang hanya beberapa lembar harus dipakai berulang kali karena waktu pulang masih agak lama.
Selain itu, ia mengatakan untuk menimbang dan membawa koper dari timbangan ke truk juga ada biaya. Ia tidak mengetahui apakah biaya tersebut resmi atau tidak, atau sekadar tips. Biaya yang dikeluarkan dari kamar hingga truk sebesar 3 riyal.
Sementara Mardalina dari kloter 2 Padang hanya dikenai 2 riyal. Mardalina juga sudah harus mengumpulkan barang sejak tanggal 1 Oktober. Kloternya baru akan diberangkatkan pada 10 Oktober.
Ia juga terpaksa sering-sering mencuci pakaian karena tas yang dibawa selama kegiatan di Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina) hanya boleh membawa tas yang boleh dibawa masuk ke kabin pesawat.
Saat ini mereka agak kebingungan untuk membawa kain ihram yang digunakan saat umroh dan wukuf. Jika dibawa dengan tas kabin tersebut kemungkinan tidak cukup karena ada barang bawaan lain.
Mereka sangat ini membawa kain ihram tersebut karena merupakan saksi bagi mereka selama proses menjalankan ibadah haji. Namun, katanya, imbauan untuk tidak membawa baju ihram jika tas tidak muat.
(U002/E.M. Yacub)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014