Entikong (Antara Kalbar) - Bupati Sanggau Paolus Hadi secara tegas mengatakan negara harus hadir dalam mengatasi turunnya harga karet yang berdampak pada menurunnya pendapatan masyarakat di pedesaan yang masih menggantungkan hidup pada salah satu komoditi utama di Kalbar itu.

"Negara harus hadir pada masalah karet," ujar Paolus Hadi, di Desa Nekan Kecamatan Entikong Sanggau, Kamis, (16/10).

Menurut orang nomor satu di Sanggau itu, keluhan masyarakat saat ini karena harga karen tidak sebanding dengan harga beras, dimana harga karet Rp3.000 - Rp5.000, sementara beras per kilogramnya mencapai Rp. 12.000,-.

Menurut Paolus Hadi, di wilayah Sangggau, beberapa kecamatan masih mengandalkan Karet sebagai komoditi utama mata pencaharian, selain sawit, lada, beras dan sayuran.

Gubernur Kalbar Cornelis menjelaskan harga karet yang turun karena gonjang-ganjing perpolitikan yang mengakibatkan keraguan investor untuk menanam modal di Indonesia. Namun Cornelis berharap masyarakat bersabar karena setelah pelantikan presiden semua akan ditata kembali termasuk perekonomian.

Cornelis mengingatkan masyarakat agar jangan menebang karet, tetapi gunakan kesempatan untuk memelihara kembali karet seperti memupuk kembali, sehingga nanti setelah harga kembali normal maka karet siap dipanen.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014