Ketapang (Antara Kalbar) - Menjelang memasuki masa tanam musim hujan (MH), sejumlah petani di wilayah Kabupaten Ketapang mulai mengeluhkan kelangkaan pupuk, khususnya pupuk bersubsidi mulai Urea, SP36, dan NPK. Di pasaran dan sejumlah kios, yang ada hanya pupuk organik, namun harganya mahal untuk tanaman padi.  

Ritom (54)  petani desa Sungai Pelang Kecamatan Matan Hilir Selatan mengaku sudah satu bulan ini mencari pupuk urea dan SP 36, lewat penyuluh pertanian lapangan (PPL) maupun kenalan, namun tidak ada.

"Pembelian pupuk subsidi ini memang menggunakan pesanan blangko RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) dari kelompok tani ke PPL, namun tetap tidak ada kepastian," katanya.

Bari (54)  warga desa sei.Pelang ini  mengaku baru saja membeli pupuk urea dengan harga  Rp130.000 per karung. Soal harga memang tidak menjadi masalah yang penting ada.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa  Sungai Pelang Widodo membenarkan kelangkaan pupuk ini, karena memang tidak dijual bebas, sehingga harus memesan.

Namun ia berharap pemerintah dapat melancarkan pembelian pupuk ini, karena saat ini sudah menjelang tanam padi dan penting untuk peningkatan produksi beras.  

Pewarta: Yopi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014