Sanggau (Antara Kalbar) - Pengamat lingkungan Abdul Rahim mengingatkan ancaman banjir di Kota Sanggau karena buruknya drainase yang sebagian besar tidak berfungsi dengan baik.

"Rata-rata seperti itu, air tidak mengalir dengan optimal," kata Abdul Rahim di Sanggau.

Ia berharap Pemkab Sanggau segera memperbaiki drainase yang rusak dan tersumbat karena sampah atau penyebab lainnya.

Kemudian, secara tegas menegakkan aturan agar warga tidak membangun pemukiman di pinggir sungai dan di daerah resapan air.

"Jadi harus ada upaya nyata, Pemkab Sanggau harus memikirkan dan mengambil suatu langkah nyata kedepannya. Kemudian, harus menegakkan aturan secara benar, terkait larangan membangun di kawasan terlarang," ujar Rahim.

Rahim menyebutkan, kawasan-kawasan yang drainasenya tidak berfungsi yakni Kelurahan Ilir Kota, Tanjung Kapuas, Beringin dan Bunut.

Kemudian drainase kiri dan kanan jalan, rata-rata tidak berfungsi bahkan tak sedikit yang belum dilengkapi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sanggau, Drs Abang Syafarudin M Si mengungkapkan, pihaknya sedang melaksanakan inventarisasi akan mengajukan anggaran perencanaan pada tahun 2015.

"Kita akan buat tata ruangnya dulu drainase ini. Tahun 2015 kita ajukan untuk perencanaan, bagaimana konsep penataan drainase ini ke depan," ujar dia.

Kendati demikian, kata Syafarudin, untuk pembenahan drainase itu akan ada namun dananya tak seberapa.

" Ada juga untuk perbaikan. Tapi dananya kecil, jadi hanya untuk penataan saja," ujarnya.

Ia mengakui, setiap jalan harus terintegrasi dengan drainase namun terkadang terhambat oleh sedimentasi dan sampah, termasuk juga pembangunan rumah toko tanpa perencanaan.

"Jadi ini perlu juga dukungan semua pihak. Kita siap menata, memperbaiki dan membangun drainase ini. Hanya saja, kedepannya jelas memerlukan bantuan dari berbagai pihak, untuk menjaga dan memelihara drainase-drainase yang ada ini," ujar Syafarudin.

Pewarta: M Khusyairi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014