Pontianak (Antara Kalbar) - Pertamina Regional VI Kalimantan mengimbau kepada masyarakat khususnya di Kalimantan agar hemat menggunakan BBM berubsidi pascadiumumkannya kenaikan harga BBM berubsidi oleh pemerintah.
"Meskipun kuota BBM bersubsidi di wilayah Kalimantan masih terbilang aman hingga akhir tahun 2014, tetapi masyarakat kami harapkan hemat menggunakan BBM bersubsidi, selain menghemat pengeluaran masyarakat itu sendiri, dan hemat APBN untuk subsidi BBM," kata Humas Pertamina Regional VI Balikpapan, Andar Titi Lestari saat dihubungi di Balikpapan, Rabu.
Andar juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan penimbunan BBM berusbidi, karena selain melanggar hukum, juga membahayakan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Data Pertamina Balikpapan, stok BBM bersubsidi jenis premium untuk sekitar 18 hari kedepannya, dan solar untuk 19 hari kedepannya, dan jumlah itu terus bertambah setiap harinya, kata Andar.
Menurut Andar berdasarkan pantauan di lapangan, penyaluran BBM bersubsidi harian dalam sebulan terakhir, terjadi peningkatan, yakni premium dari semula 81.500 KL/hari menjadi 87.000 KL/hari atau naik sekitar tujuh persen, sementara solar dari 44.500 KL/ hari menjadi 47.000 KL/hari atau naik sekitar enam persen.
"Trend kenaikan tersebut juga pernah terjadi pada saat menjelang pengumuman kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi tahun 2013," ungkapnya.
Untuk itu, Pertamina telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan pasokan BBM bagi masyarakat tetap aman diantaranya dengan membentuk Posko Satgas kenaikan harga BBM di kantor pusat dan seluruh kantor Regional Pertamina untuk memantau dan memastikan kehandalan pasokan BBM, serta berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk pengamanan SPBU dan objek vital lainnya, kata Andar.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000 sehingga harga premium yang semula Rp6.500 /liter naik menjadi Rp8.500 /liter dan solar dari Rp5.500 /liter menjadi Rp7.500 /liter.
Pengumuman dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa malam (17/11).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Meskipun kuota BBM bersubsidi di wilayah Kalimantan masih terbilang aman hingga akhir tahun 2014, tetapi masyarakat kami harapkan hemat menggunakan BBM bersubsidi, selain menghemat pengeluaran masyarakat itu sendiri, dan hemat APBN untuk subsidi BBM," kata Humas Pertamina Regional VI Balikpapan, Andar Titi Lestari saat dihubungi di Balikpapan, Rabu.
Andar juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan penimbunan BBM berusbidi, karena selain melanggar hukum, juga membahayakan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Data Pertamina Balikpapan, stok BBM bersubsidi jenis premium untuk sekitar 18 hari kedepannya, dan solar untuk 19 hari kedepannya, dan jumlah itu terus bertambah setiap harinya, kata Andar.
Menurut Andar berdasarkan pantauan di lapangan, penyaluran BBM bersubsidi harian dalam sebulan terakhir, terjadi peningkatan, yakni premium dari semula 81.500 KL/hari menjadi 87.000 KL/hari atau naik sekitar tujuh persen, sementara solar dari 44.500 KL/ hari menjadi 47.000 KL/hari atau naik sekitar enam persen.
"Trend kenaikan tersebut juga pernah terjadi pada saat menjelang pengumuman kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi tahun 2013," ungkapnya.
Untuk itu, Pertamina telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan pasokan BBM bagi masyarakat tetap aman diantaranya dengan membentuk Posko Satgas kenaikan harga BBM di kantor pusat dan seluruh kantor Regional Pertamina untuk memantau dan memastikan kehandalan pasokan BBM, serta berkoordinasi dengan kepolisian dan TNI untuk pengamanan SPBU dan objek vital lainnya, kata Andar.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000 sehingga harga premium yang semula Rp6.500 /liter naik menjadi Rp8.500 /liter dan solar dari Rp5.500 /liter menjadi Rp7.500 /liter.
Pengumuman dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa malam (17/11).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014