Jakarta (Antara Kalbar) - Psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan perangkat komunikasi atau "gadget" membuat anak menjadi individualis.

"Saya turut prihatin, saat ini, anak-anak cuek pada lingkungan sekitar. Generasi sekarang lebih asyik main ponsel ketimbang ngobrol dengan teman di sampingnya," kata dia di Jakarta, Kamis dalam acara Sampoerna Foundation..    
 
Menurutnya hal yang membuat anak menjadi individualis adalah mencontoh perilaku orang tuanya yang asik dengan "gadget".

"Ibu yang nyusuin sambil main "gadget" sama saja artinya hanya memenuhi kewajibannya, tanpa melakukan pendekatan dengan anak," tutur dia.

Sementara itu artis Sigi Wimala mengatakan anak-anak sekarang hidup dalam dunia digital yang mengenal "selfie".

"Anak generasi sekarang ini cerah banget hidupnya," kata Sigi.

Namun sebagai orang tua, sambung Sigi, penting untuk menanamkan rasa berbagi kepada anak.

"Kita harus ajarkan anak tentang pentingnya berbagi. Saya tidak tahu seperti apa, tapi sepertinya setiap manusia punya mekanisme rasa bahagia ketika menolong orang lain," jelas ibu satu anak itu.

Vera menambahkan baru-baru ini ada penelitian dari Universitas Harvard Amerika yang menyebutkan 80 persen anak-anak akan bisa bahagia kalau dapat nilai bagus.

Hanya 20 persen anak yang bahagia jika membuat temannya bahagia, atau dengan kata lain anak yang mau menolong temannya.

Sementara itu Manajer pengumpulan dana Yayasan Putera Sampoerna Imran Razy mengatakan pihaknya mengajak keluarga di Tanah Air untuk saling berbagi agar menciptakan generasi yang penuh empati dan peduli sesama.

"Kami mengajak keluarga Indonesia untuk melakukan aksi lima menit biasa berbagi sebagai langkah awal orang tua untuk menanamkan kebiasaan berbagi pada anak dan remaja sejak dini," tukas Imran.*

(I025/B. Suyanto)

Pewarta: Indriani

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014